Thank God It's Friday! Yuk Cek 7 Kabar Pasar Sebelum Trading

avatar
· Views 350

Thank God It's Friday! Yuk Cek 7 Kabar Pasar Sebelum Trading

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik terapresiasi pada perdagangan Kamis kemarin (20/5/2021) meski masih dibayangi tekanan jual pelaku pasar asing.Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,64% ke level 5.797,59 poin dengan nilai transaksi Rp 10,47 triliun dan aksi jual pelaku pasar asing Rp 17,65 triliun.


Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan menjelang akhir pekan ini, Jumat (21/5/2021):

1.Pertamina Rampingkan Anak Usaha dari 127 Jadi 12

Perusahaan energi pelat merah PT Pertamina (Persero) sudah merampingkan 127 anak usaha menjadi hanya 12 perusahaan saja sejak 10 bulan terakhir. Hal ini sejalan dengan restrukturisasi dan pembentukan Pertamina menjadi holding energi.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, saat ini Pertamina hanya memiliki 12 anak usaha yang bisnisnya terintegrasi dari hulu hingga hilir. Anak usaha ini dibagi dalam kelompok subholding yang ditujukan untuk memfokuskan bisnisnya di lini masing-masing.

"Juni 2020 membentuk lima subholding lainnya, sehingga di bawah Pertamina ada enam subholding. Jadi, tadinya 127 anak perusahaan, sekarang dengan struktur baru ada 12. Jadi dari sini terjadi stream lining, sehingga kita pun lebih mudah dalam melakukan pengelolaan dan menyusun rencana strategis untuk seluruh bisnis Pertamina grup," jelas Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (20/5/2021).

2.Anak Grup Indomobil Mau Rights Issue

Perusahaan bergerak dalam bidang impor dan ekspor kendaraan Grup Indomobil, PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), berencana melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Akan tetapi total saham baru dan nilai nominal setiap saham masih belum ditentukan oleh perseroan.

Dalam keterangan resminya melalaui BEI, perseroan berencana untuk mengajukan pernyataan pendaftaran segera setelah diperolehnya persetujuan dari RUPS yang akan diselenggarakan oleh perseroan pada 28 Juni 2021.

3.Chandra Asri Buyback Obligasi, Rogok Kocek hampir Rp 1 T

Emiten petrokimia milik taipan Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) telah melakukan penyelesaian awal pembelian kembali (buyback) surat utang perusahaan maksimal US$ 75 juta atau setara Rp 1,08 triliun (kurs 14.500) pada tanggal 19 Mei 2021.

Nilai penawaran awal buyback ini mencapai 25% dari jumlah pokok terutang senilai US$ 300 juta tahu setara Rp 4,4 triliun. Surat utang tersebut memiliki kupon 4,95% yang akan jatuh tempo pada tahun 2024 mendatang.

Berdasarkan keterangan resmi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen Chandra Asri menyatakan setelah penawaran awal ini selesai, perseroan telah berhasil membeli pokok surat utang sebesar US$ 32.550.000 dengan total jumlah penyelesaian awal atas penawaran tender tersebut adalah sebesar 33.404.844, sehingga total pembelian (pokok dan bunga) mencapai US$ 65,95 juta atau setara Rp 956 miliar.

4.Pengadilan Cabut Gugatan PKPU Bank OCBC Ke Debitur

Pengadilan Negeri Niaga Jakarta Pusat resmi mencabut gugatan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang diajukan oleh PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) kepada salah satu debiturnya, PT Camiloplas Jaya Makmur. Nilai permohonan PKPU tersebut sebesar Rp 74,65 miliar.

Keputusan tersebut berdasarkan hasil rapat permusyawaratan majelis hakim PN Niaga Jakarta Pusat pada Senin (26/4/2021). Berdasarkan dokumen putusan pengadilan yang diperoleh CNBC Indonesia, berdasarkan salinan putusan dalam tingkat pertama Pengadilan Niaga pada PN Jakarta Pusat pada 26 April 2021 Nomor 163/Pdt-Sus-PKPU/2021/PN.Niaga.Jkt.Pst yang ditandatangani panitera PN Jakarta Pusat, Mustafa Djafar, menetapkan sebagai berikut:

Pertama, mengabulkan permohonan pencabutan perkara oleh pemohon. "Kedua, menyatakan perkara perdata Niaga Nomor 163/Pdt-Sus-PKPU/2021/PN.Niaga.Jkt.Pst dicabut," tulis dokumen tersebut, Kamis (20/5/2021).

Selanjutnya, memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk mencoret perkara Perdata Niaga tersebut dari register perkara yang sedang berjalan.

5.Pilih Underwriter, Adhi Commuter Bidik Dana IPO Rp 1,7 T

Emiten properti BUMN, PT Adhi Commuter Properti memastikan akan melantai di Bursa Efek Indonesia pada kuartal keempat tahun ini dan membidik dana IPO sebesar Rp 1,7 triliun.

Perseroan saat ini sedang dalam proses menunjuk konsorsium penjamin emisi efek (underwriter) untuk menjadi perusahaan publik.

"Penunjukkan underwriter sedang dalam proses beauty contest, mudah-mudahan akhir minggu atau bulan depan sudah ditunjuk. Targetnya Rp 1,7 triliun," kata Direktur Keuangan ACP, M. Yusuf, saat dihubungi CNBC Indonesia, Kamis (20/5/2021).

Target dana IPO ini lebih rendah dari proyeksi sebelumnya sebesar Rp 2,5 triliun. IPO tersebut juga merupakan bagian dari kebutuhan belanja modal ACP, di mana sekitar Rp 1,7 triliun akan bersumber dari dana hasil IPO, selebihnya dari penerbitan obligasi.

6.Bangun KEK Lido Emiten Hary Tanoe Ajak Investor Baru

Emiten pengembang kawasan MNC Lido City, PT MNC Land Tbk (KPIG) berencana melaksanakan penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 8,06 miliar atau setara 10% dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

KPIG tampaknya akan memasukkan investor atau pemegang saham baru. Pasalnya dalam prospektus yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia pemegang saham lama mengalami dilusi atau tidak menggunakan hak untuk membeli saham baru tersebut.

"Perseroan bermaksud untuk menerbitkan saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham," ungkap manajemen KPIG, dalam pengumumannya, Kamis (20/5/2021).

7.Indosat Mulai Untung, Q1-2021 Catatkan Laba Rp 172 M

Perusahaan telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) sepanjang kuartal I-2021 mencatatkan laba bersih mencapai Rp 172,15 miliar. Angka ini jauh membaik dari kerugian bersih perusahaan di periode yang sama tahun sebelumnya yang masih mencatatkan rugi bersih RP 605,61 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, nilai laba per sahamnya juga membaik menjadi Rp 31,68 dari sebelumnya merugi Rp 172,15 miliar.

Membaiknya kinerja ini sejalan dengan peningkatan pendapatan perusahaan di akhir Maret tahun lalu menjadi Rp 7,34 triliun. Nilai ini tumbuh 12,60% secara tahunan (year on year/YoY), dari posisi Rp 6,52 triliun di akhir kuartal I-2020.

Terjadi peningkatan pada pendapatan seluler menjadi Rp 6,04 triliun dari sebelumnya Rp 5,37 triliun, juga pada pos multimedia, komunikasi data dan internet menjadi Rp 1,16 triliun dari Rp 1, triliun. Sedangkan pendapatan dari telekomunikasi tetap turun menjadi Rp 133,67 miliar dari Rp 143,92 miliar.


Diunggah ulang dari CNBC Indonesia, semua hak cipta dimiliki oleh penulis asli.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: www.followme.com

Donate if you like
avatar
Reply 0

Load Fail()

  • tradingContest