IDXChannel - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan laba bersih sebesar Rp5,10 triliun pada 2024. Hal ini menggambarkan bahwa perusahaan bisa menjaga kinerjanya di tengah berbagai tantangan.
Direktur Utama PTBA Arsal Ismail mengatakan, sepanjang tahun lalu perusahaan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp42,76 triliun, tumbuh 11 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Beroperasi Selama 33 Tahun, Tupperware Indonesia Resmi PamitDi sisi EBITDA, anggota usaha Holding BUMN Pertambangan ini membukukan nilai Rp 8,30 triliun. Total aset perusahaan per 31 Desember 2024 menyentuh Rp41,79 triliun, tumbuh 8 persen.
“Berkat pertumbuhan pendapatan tersebut, perseroan sukses mencetak laba bersih Rp 5,10 triliun,” ujar Arsal saat konferensi pers, Jakarta Selatan, Senin (14/4/2025).
Delegasi Indonesia Akan Berkunjung ke AS, Negosiasi Kebijakan Tarif TrumpDia menyebut, kenaikan pendapatan ditopang oleh penjualan ekspor sebesar 20,26 juta ton atau naik 30 persen secara tahunan.
Penjualan domestik juga meningkat 6 persen menjadi 22,64 juta ton. Total penjualan pada 2024 ada di level 42,89 juta ton, melonjak 16 persen secara tahunan.
BTN (BBTN) Bidik Pertumbuhan Bisnis Naik Tiga Kali Lipat“Penjualan batu bara PTBA didominasi oleh pasar domestik. Namun secara bauran, porsi ekspor semakin meningkat. Saat ini, porsi pasar domestik sebesar 53 persen dan ekspor 47 persen,” katanya.
Lebih lanjut, PTBA telah merealisasikan belanja modal senilai Rp 2,35 triliun atau meningkat 17 persen. Arsal menyebut, belanja modal untuk pengembangan bisnis, di antaranya pengembangan angkutan batu bara Tanjung Enim - Keramasan.
Aset Industri Asuransi Capai Rp1.141,7 Triliun, Naik 1 Persen pada Februari 2025“Kinerja baik dapat dicapai meski terdapat berbagai tantangan, di antaranya koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi 12 persen secara tahunan dari USD84,76 per ton pada 2023 menjadi USD74,19 per ton di 2024,” tutur dia.
“Sedangkan rata-rata indeks harga batu bara newcastle terkoreksi 22 persen secara tahunan menjadi USD134,85 per ton pada 2024, dari USD172,79 per ton pada 2023,” kata Arsal.
(kunthi fahmar sandy)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The views expressed are solely those of the author and do not represent the official position of Followme. Followme does not take responsibility for the accuracy, completeness, or reliability of the information provided and is not liable for any actions taken based on the content, unless explicitly stated in writing.


Leave Your Message Now