IDXChannel - Lembaga pemeringkat, Pefindo mempertahankan peringkat kredit korporasi idAAA dengan prospek stabil untuk PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Sementara itu, peringkat idAA juga masih disematkan untuk obligasi subordinasi yang diterbitkan oleh bank tersebut.
Peringkat obligasi subordinasi ditetapkan dua tingkat di bawah peringkat kredit korporasi BBCA untuk mencerminkan risiko bahwa instrumen utang ini dapat mengalami penurunan nilai jika terjadi kondisi non-viabilitas.
"Peringkat kredit korporasi BBCA mencerminkan posisi pasar yang unggul, profil likuiditas yang sangat kuat, serta kapitalisasi yang sangat solid," tulis Pefindo dalam websitenya, Rabu (5/3/2025).
Pefindo menjelaskan, peringkat idAAA juga mempertimbangkan risiko yang timbul akibat persaingan ketat dan kondisi makroekonomi yang menantang.
Peringkat BBCA dapat diturunkan jika terjadi penurunan berkelanjutan dalam posisi bisnis atau profil keuangannya, terutama terkait kualitas aset dan profitabilitas.
Per 31 Desember 2024, BBCA dimiliki oleh PT Dwimuria Investama Andalan (dengan kepemilikan akhir oleh Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono) sebesar 54,94 persen. Sementara sisanya 45,06 persen dimiliki oleh publik.
Pada Jumat (7/3/2025), saham BBCA turun tipis 0,56 persen ke harga Rp8.925 dengan nilai transaksi sentuh Rp736,6 miliar. Pada saat pengumuman peringkat, saham BBCA tercatat menguat 1,69 persen ke harga Rp9.000.
Dalam sepekan, saham BBCA rebound 5,93 persen tapi masih minus sebesar 4,55 persen dalam satu bulan.
(DESI ANGRIANI)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The views expressed are solely those of the author and do not represent the official position of Followme. Followme does not take responsibility for the accuracy, completeness, or reliability of the information provided and is not liable for any actions taken based on the content, unless explicitly stated in writing.


Leave Your Message Now