Saham Prajogo Pangestu Menggeliat Lagi, BREN-CUAN Naik Tinggi

IDXChannel – Saham emiten milik pengusaha kenamaan Prajogo Pangestu kompak melesat hingga penutupan sesi I, Senin (17/2/2025).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) melejit 11,33 persen ke Rp8.350 per saham.

Baca Juga:

RI Surplus 57 Bulan Berturut-Turut, Capai USD3,45 Miliar per Januari 2025

Kabar terbaru, jajaran direksi dan komisaris CUAN kompak membeli saham perseroan.

Komisaris Utama, Erwin Ciputra, menambah 83.300 saham dengan total transaksi Rp600 juta pada harga Rp7.200 per saham. Kepemilikannya kini menjadi 1,63 juta saham (0,014 persen).

Baca Juga:

ALTO Terjerat Gugatan PKPU, Sahamnya Sentuh ARB

Direktur Utama Michael membeli 208.300 saham senilai Rp1,5 miliar, meningkatkan kepemilikannya menjadi 340.200 saham (0,003 persen).

Sementara itu, Direktur Kartika Hendrawan membeli 145.800 saham senilai Rp1,05 miliar, dan Direktur Diana Arsiyanti membeli 100 ribu saham di kisaran harga Rp7.300-Rp7.350.

Baca Juga:

Perluas Cakupan Pasar, Segar Kumala (BUAH) Buka Cabang Baru di Dua Kota

Direktur Daniel Jr. Lopez Laurente juga melakukan pembelian pertama sebanyak 163.200 saham di harga Rp7.150-Rp7.200.

Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) melesat 8,54 persen dan PT Petrosea Tbk (PTRO) juga mendaki, yakni sebesar 5,76 persen. Kemudian, diikuti saham BRPT yang terkerek 4,94 persen dan TPIA sebesar 2,15 persen.

Saham-saham milik Prajogo sempat mengalami tekanan jual signifikan usai MSCI memutuskan untuk tidak memasukkan sejumlah saham miliknya ke dalam indeks global tersebut.

Perkembangan terbaru, MSCI mengumumkan bahwa pihaknya akan menerima masukan dari pelaku pasar dan investor terkait kelayakan investasi BREN, CUAN, dan PTRO hingga 31 Maret 2025. Kejelasan mengenai status ketiga saham tersebut dalam review indeks Mei 2025 akan disampaikan paling lambat 11 April 2025.

MSCI sebelumnya memutuskan untuk tidak memasukkan ketiga saham tersebut ke dalam MSCI Indonesia Investable Market Index pada review Februari 2025. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan analisis serta masukan terkait kendala investability, khususnya mengenai potensi risiko akibat konsentrasi kepemilikan saham. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.