Dolar AS Rebound Berkat Pertumbuhan NFP Dan Gaji Karyawan

avatar
· Views 42

Indeks dolar AS (DXY) pada hari Jumat lalu beranjak naik dari rekor terendah dua pekannya. Saat berita ditulis pada sesi Asia hari Senin ini (7/Februari), greenback melanjutkan pendakian ke kisaran 95.60-an. Rebound terpicu oleh rilis laporan ketenagakerjaan AS paling anyar yang ternyata lebih kinclong daripada prakiraan konsensus.

Dolar AS Rebound Berkat Pertumbuhan NFP Dan Gaji Karyawan

US Bureau of Labor Statistics (BLS) melaporkan bahwa jumlah payroll non-pertanian (Non-farm Payroll/NFP) meningkat 467k pada periode Januari 2022; menangkis prakiraan konsensus sebelumnya yang hanya sebesar 150k. Data NFP AS untuk Desember 2021 juga diperbarui menjadi 510k dari laporan sebelumnya yang sebesar 199k.

Data tingkat pengangguran AS meningkat tipis dari 3.9 persen menjadi 4.0 persen dalam periode Januari. Namun, kabar tersebut terkesampingkan di tengah kabar baik pertumbuhan payroll dan gaji karyawan. Data Rerata Pendapatan Per-jam AS tercatat meningkat pesat dari 5.0 persen pada Desember menjadi 5.7 persen pada Januari, padahal konsensus sebelumnya hanya memperkirakan peningkatan sampai 5.2 persen (Year-on-Year).

Fakta bahwa perekonomian AS menciptakan lebih banyak pekerjaan selama dua bulan terakhir ini meningkatkan optimisme pasar untuk kenaikan suku bunga dalam jumlah lebih besar pada rapat FOMC Maret mendatang. Apalagi pertumbuhan gaji yang pesat menandakan tekanan naik yang lebih kencang pula atas laju inflasi.

Menyusul rilis data NFP, yield US Treasury 2Y dan 5Y yang merefleksikan ekspektasi suku bunga pun melambung kembali. Yield 2Y meningkat ke tingkat 1.2970%, rekor tertinggi satu tahunnya. Yield 5Y melejit ke 1.79%, rekor tertinggi sejak Juli 2019. Sedangkan yield 10Y kembali menghuni area atas ambang 1.90%.

Pasar futures menyiratkan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed sebanyak lima kali dalam tahun 2022 dengan pengetatan total sebanyak 134.5 basis poin. Sejumlah pejabat The Fed sebelumnya sempat membantah spekulasi "rate hike" dalam jumlah yang terlalu besar, tetapi probabilitas untuk kenaikan suku bunga sebanyak 50 basis poin pada Maret mendatang telah meningkat dari 18% menjadi nyaris 40%.

Disclaimer: The views expressed are solely those of the author and do not represent the official position of Followme. Followme does not take responsibility for the accuracy, completeness, or reliability of the information provided and is not liable for any actions taken based on the content, unless explicitly stated in writing.

Like this article? Show your appreciation by sending a tip to the author.
avatar
Reply 0

Leave Your Message Now

  • tradingContest