XAUUSD Kembali Menguat
Harga emas kembali menunjukkan penguatan pada perdagangan Rabu, melonjak ke sekitar $4.225 per ounce, mendekati level tertinggi enam minggu. Kenaikan ini dipicu ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve semakin dekat dengan langkah pelonggaran kebijakan moneternya.

Data ekonomi AS terbaru menunjukkan adanya perlambatan aktivitas, cukup untuk memperkuat spekulasi bahwa The Fed dapat memangkas suku bunga pada pertemuan minggu depan. Saat ini, pasar bahkan sudah memperhitungkan hampir 90% probabilitas bahwa pelonggaran akan terjadi.
Prospek ini menjadi dorongan besar bagi emas, mengingat pemangkasan suku bunga mengurangi opportunity cost memegang aset safe haven seperti emas, sehingga meningkatkan daya tariknya di mata investor.
Sentimen dovish semakin solid setelah muncul ekspektasi bahwa penasihat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, berpotensi menjadi kandidat untuk menggantikan Jerome Powell sebagai Ketua Federal Reserve.
Pasar menilai bahwa Hassett, yang dikenal sejalan dengan pandangan Presiden AS Donald Trump mengenai suku bunga yang lebih rendah dapat membawa arah kebijakan yang lebih longgar. Spekulasi ini menambah tekanan terhadap imbal hasil obligasi dan mendukung kenaikan harga emas.
Investor kini mengarahkan perhatian ke dua rilis data utama minggu ini:
- ADP Employment Report November (Rabu)
- Data PCE September yang tertunda (Jumat), indikator inflasi pilihan The Fed
Kedua data ini dianggap sebagai katalis yang dapat menggeser ekspektasi pasar terkait waktu dan besaran pemangkasan suku bunga ke depan.
Dalam perdagangan Asia awal, emas kembali naik sekitar 0.3% menjadi $4,217.07 per ounce. Meski demikian, analis menilai bahwa pergerakan harga kemungkinan tetap terbatas sampai Federal Reserve memberikan arah kebijakan yang lebih jelas.
Menurut Sucden Financial, safe-haven buying mulai mereda, sementara analis ANZ menyebut bahwa profit taking sempat menahan laju penguatan setelah reli beberapa sesi terakhir.
Imbal hasil obligasi AS sedikit turun setelah sebelumnya melonjak akibat aksi jual obligasi global. Penurunan yield ini kembali memberi ruang bagi emas untuk bergerak naik.
Selain faktor ekonomi, pasar emas juga mencerna dinamika politik AS. Presiden Donald Trump menyatakan ia telah memilih calon pengganti Jerome Powell, tetapi belum mengumumkannya. Pernyataan ini langsung memicu spekulasi pasar, dengan Kevin Hassett disebut-sebut sebagai salah satu kandidat terkuat.
Ketidakpastian ini menambah unsur volatilitas, sekaligus memperkuat minat terhadap emas sebagai aset lindung nilai.

Berdasarkan rangkuman indikator teknikal pada timeframe harian, pergerakan harga emas menunjukkan sinyal “Buy”, mengindikasikan bahwa tren jangka pendek hingga menengah saat ini cenderung bullish.
Sinyal ini diperkuat oleh Moving Averages yang memberikan indikasi “Strong Buy”, menandakan bahwa momentum kenaikan masih kokoh dan didukung oleh mayoritas rata-rata pergerakan. Di sisi lain, Oscillator berada pada kondisi Netral. Ini mengisyaratkan bahwa meski dorongan naik kuat, pasar belum memasuki area jenuh beli dan masih memiliki ruang untuk kenaikan lanjutan.
Kombinasi kuat antara MA yang bullish dan Oscillator yang netral memberikan gambaran bahwa harga emas berpotensi mempertahankan tren naiknya. Namun, trader tetap perlu mencermati potensi konsolidasi dalam jangka pendek sebelum pergerakan besar berikutnya terbentuk.
Dengan kondisi tersebut, peluang posisi buy cenderung lebih dominan dibanding sell. Trader dianjurkan untuk menunggu konfirmasi pada area support terdekat, menghindari entry terburu-buru, serta selalu menerapkan manajemen risiko seperti stop-loss ketat dan ukuran posisi yang proporsional untuk mengantisipasi volatilitas.
Disclaimer: The views expressed are solely those of the author and do not represent the official position of Followme. Followme does not take responsibility for the accuracy, completeness, or reliability of the information provided and is not liable for any actions taken based on the content, unless explicitly stated in writing.


Leave Your Message Now