Robert Kiyosaki, penulis Rich Dad, Poor Dad, menegaskan bahwa kebahagiaan sejati bukan berasal dari gaji tinggi atau belanja barang mewah, melainkan dari aset yang mampu menghasilkan pendapatan untuk kita. Baginya, uang hanyalah alat yang memperbesar sifat asli seseorang: jika bahagia, uang menambah kebahagiaan; jika tidak, uang bisa memperburuk keadaan.
Sejak Rich Dad, Poor Dad terbit pada 1997, Kiyosaki konsisten mengajarkan perbedaan mendasar antara aset—yang “memasukkan uang ke kantong”, dan liabilitas—yang “mengeluarkan uang dari kantong”. Fokus utamanya adalah membangun pendapatan pasif hingga melampaui pengeluaran, yang pada akhirnya memberi kebebasan waktu dan ketenangan pikiran.
Dilansir New Trader U (11/8/2025), berikut lima investasi versi Kiyosaki yang dapat meningkatkan kebahagiaan:
- Properti Sewa: Memberikan arus kas bulanan sekaligus potensi kenaikan nilai. Cocok untuk pendapatan pasif jangka panjang, meski tetap ada risiko seperti biaya perawatan dan kekosongan sewa.
- Saham Dividen: Menawarkan pendapatan stabil tanpa menjual aset. Dividen rutin memberi arus kas sekaligus potensi capital gain, dengan likuiditas lebih tinggi dibanding properti.
- Bisnis yang Tidak Anda Jalankan Sendiri: Mengacu pada konsep Cashflow Quadrant, menjadi pemilik atau investor di bisnis tanpa terlibat operasional harian memberi keuntungan dari laba dan kenaikan nilai usaha.
- Kekayaan Intelektual: Karya seperti buku, kursus, paten, atau merek dagang dapat menghasilkan royalti bertahun-tahun setelah diciptakan, selaras dengan prinsip “membiarkan uang bekerja untuk Anda”.
- Pendidikan Keuangan: Menurut Kiyosaki, ini adalah investasi paling penting. Menguasai akuntansi, investasi, pemahaman pasar, dan hukum akan meningkatkan kecerdasan finansial dan meminimalkan risiko.
Bagi Kiyosaki, kebebasan finansial berarti pendapatan pasif yang melebihi pengeluaran, membebaskan seseorang dari tekanan pekerjaan demi uang, serta memberi waktu untuk hubungan, pengembangan diri, dan kontribusi sosial. Uang, katanya, sebaiknya menjadi sarana untuk membangun kebahagiaan yang autentik dan berkelanjutan—bukan sekadar memuaskan konsumsi instan.
Disclaimer: The views expressed are solely those of the author and do not represent the official position of Followme. Followme does not take responsibility for the accuracy, completeness, or reliability of the information provided and is not liable for any actions taken based on the content, unless explicitly stated in writing.
-THE END-