"Kencangkan ikat pinggang" di minggu depan! Karena volatilitas berpotensi cukup luas dengan adanya 2 pembahasan yang sama-sama memiliki efek kejut besar terhadap market. Ya, masalahnya adalah keduanya muncul di saat dunia mulai berbenah dan bank sentral sudah menilai saatnya untuk mengurangi pembelian obligasi yang berarti stimulus perlahan dikurangi untuk menghindari panasnya inflasi di semua kawasan. Ibarat 'keluar dari lubang buaya, masuk ke mulut harimau", mungkin itu yang bisa tergambarkan. Keduanya bukan masalah baru yang tiba-tiba muncul. Bahkan permasalahan Evergrande pernah dibahas oleh Goldman Sachs. Sementara Debt ceiling memang sudah menjadi masalah AS di setiap mendekati jatuh tempo pembayaran utang, yang ternyata bulan Juli yang menjadi tenggat waktu wajib mereka. Upaya Departemen Keuangan kala itu memperkecil investasi untuk hindari kekosongan kas negara. Tapi kini, Oktober diperkirakan akan kembali mengalami ancaman yang sama. Oleh karena itu, Kongres dikejar waktu untuk meningkatkan tingkat utang AS sekaligus juga untuk pembahasan RUU pengeluaran untuk pendanaan pemerintah federal. Kedua topik tersebut akan menjadi bom waktu bagi market, dan jelas menjadi hal yang tidak bisa diabaikan. Meskipun FOMC hawkish minggu lalu, tapi tidak serta merta permasalahan selesai begitu saja. Ini yang mendasari pandangan kami untuk minggu depan terlepas dari beberapa data ekonomi di masing-masing kawasan yang muncul, terutama hectic data di hari Kamis dari semua kawasan. Tak lupa juga pemilihan ketua baru dari LDP Jepang yang berpeluang diajukan sebagai calon PM baru di pemilu November. Referensi kami kali ini tertuju pada AS, China dan Jepang. AS dengan permasalahan debt ceiling, China oleh Evergrande, dan Jepang oleh pemilihan. Maka : 1. Debt Ceiling dan Evergrande : Berpotensi menekan sentimen atau minat terhadap aset berisiko seperti indeks saham. Indeks Hang Seng berpotensi mengalami pukulan paling besar di antara Indeks Saham Asia lainnya, sementara kegagalan