Singapura (ANTARA) - Saham Asia turun tipis dalam perdagangan yang berhati-hati pada Selasa pagi, sementara dolar AS menguat menjelang serangkaian rilis data dan pertemuan bank sentral yang dimulai dengan bank sentral Australia (RBA) hari ini.

Penjualan aset First Republic Bank ke JPMorgan Chase semalam menyelesaikan kegagalan bank AS ketiga dalam dua bulan. Imbal hasil obligasi pemerintah AS naik sebagai tanggapan dan ekspektasi menguat mendekati pasti untuk satu kenaikan suku bunga AS minggu ini.

Saham JPMorgan naik 2,1 persen. S&P 500 ditutup datar dan analis ANZ mengatakan kelegaan pasar terbukti.

Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang terakhir sedikit melemah 0,2 persen setelah keuntungan saham teknologi dan kasino di Hong Kong terbukti berumur pendek.

Pasar China daratan ditutup. Nikkei Jepang mencapai level tertinggi 16 bulan, sebelum mundur sedikit, dengan sektor bank menjadi hambatan.

Ratusan ribu pengunjung China mendatangi kasino Makau akhir pekan lalu untuk liburan Hari Buruh, dan semalam MGM Resorts International melaporkan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan dan menyatakan volume yang kuat di Las Vegas dan Makau.

Yen, sementara itu, mantap setelah dua sesi jatuh tajam menyusul keputusan bank sentral Jepang pada Jumat (28/4/2023) untuk tetap dengan kebijakan moneter ultra-longgar saat ini. Kebijakan tersebut berbeda dengan AS dan Eropa di mana bank sentral berada jauh di dalam siklus pendakian dan masih berjalan.

Yen jatuh melewati rata-rata pergerakan 200 hari pada Selasa dan mencapai level terendah hampir dua bulan terhadap dolar sebelum stabil di 137,40.

Mata uang Jepang membuat palung baru di 151,08 per euro dan diperdagangkan pada level terendah yang tercatat terhadap franc Swiss dalam data Refinitiv sejak awal 1980-an. Euro bertahan di 1,0987 dolar.

Sebagian besar Eropa juga kembali dari liburan May Day pada Selasa, dengan survei aktivitas akhir yang akan dirilis, angka inflasi awal dan survei pinjaman bank Eropa yang akan diawasi ketat mengingat tekanan baru-baru ini di sektor ini.

Kontrak berjangka Eropa naik 0,1 persen di Asia, sementara kontrak berjangka S&P 500 turun 0,1 persen.

Di sisi kebijakan moneter, RBA pertama kali muncul dalam pertemuan bank sentral, diikuti di AS, Eropa, dan Norwegia. Pasar memperkirakan RBA akan mempertahankan kebijakannya dan yang lainnya naik.

"(Dolar Australia) dapat naik 0,8 persen jika RBA menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin seperti yang kami perkirakan, karena pasar keuangan menilai hampir tidak ada peluang perubahan," kata Kristina Clifton dari Commonwealth Bank of Australia di Sydney.

Perdagangan berjangka suku bunga menyiratkan peluang 95 persen untuk kenaikan 25 basis poin Federal Reserve pada Rabu (3/5/2023), tetapi pasar juga memperkirakan penurunan suku bunga pada akhir tahun.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS dua tahun, yang mengikuti ekspektasi suku bunga AS jangka pendek stabil di 4,1221 persen di Asia.

Semalam, Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan Departemen Keuangan mungkin kehabisan uang untuk menutupi kewajiban paling cepat 1 Juni.



Baca juga: Saham Asia dibuka lebih tinggi jelang keputusan kebijakan BoJ
Baca juga: Saham Asia jatuh tertekan kegelisahan bank dan kekhawatiran ekonomi AS
Baca juga: Saham Asia turun, investor pertimbangkan laporan laba, data ekonomi

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2023