Note

Menko Airlangga Berharap Diaspora di Jerman Dorong Kerja Sama Konkret Pembangunan Nasional

· Views 17
Menko Airlangga berharap diaspora di Jerman dorong kerja sama konkret pembangunan nasional. Foto: Dok Kemenko Perekonomian

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ke Jerman untuk menghadiri pembukaan Hannover Messe 2023. Di sela-sela rangkaian kunjungan kerjanya, dia menyempatkan diri bertemu dengan diaspora Indonesia bertempat di Kedutaan Besar RI, Berlin, Sabtu (15/4/2023). 

Mengawali pertemuan tersebut, Menko Airlangga menjelaskan terkait kondisi geopolitik global yang mempengaruhi harga energi dunia, hingga kebijakan Indonesia menyerap kenaikan harga dalam bentuk subsidi listrik dan bahan bakar minyak mencapai lebih dari Rp500 triliun.

“Inflasi relatif terkendali. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 dapat tumbuh mencapai 5,3 persen (YoY), atau tertinggi kedua di G20 setelah Arab Saudi,” kata Menko Airlangga dalam keterangannya, Sabtu (15/4/2023).

Adapun nilai total perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa tercatat mencapai 26 miliar dolar AS, meskipun masih tertinggal dari Vietnam yang mencatat nilai perdagangan dengan Uni Eropa sebesar lebih dari 60 miliar dolar AS. 

“Salah satu yang berperan besar pada tingginya nilai perdagangan bilateral Vietnam dengan Uni Eropa adalah keberadaan perjanjian perdagangan bebas,” ujarnya. 

Dia juga menekankan bahwa hubungan kerja sama antara Indonesia dan Uni Eropa dapat ditingkatkan salah satunya dengan mendorong percepatan penyelesaian perundingan Indonesia–European Union CEPA (IEU-CEPA) yang sudah dimulai sejak2016. Dengan kesepakatan IEU-CEPA tersebut diharapkan berbagai hambatan perdagangan seperti isu diskriminasi sawit, gugatan terhadap sumber mineral (nikel) di WTO dan isu deforestasi dapat terselesaikan.

Lebih lanjut, Menko Airlangga menjabarkan terkait potensi resesi di 2023 yang hanya sebesar 3 persen saja. Penanganan Covid-19 yang dilakukan oleh Indonesia juga diakui sebagai salah satu yang terbaik oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Pada gelaran Presidensi Indonesia di G20 tahun lalu, Indonesia berhasil set the tone, antara lain dicapainya konsensus dari semua negara anggota yang menyepakati G20 Bali Leaders’ Declaration, termasuk menyatukan posisi Rusia dan negara–negara G7 yang tengah berseteru karena perang di Ukraina," ujarnya.

"Indonesia memandang perlu untuk menjaga hubungan yang seimbang dengan semua negara di dunia. Keberhasilan pendekatan diplomasi Indonesia tersebut sangat diapresiasi oleh negara–negara lainnya,” imbuh Menko Airlangga. 

Indonesia tahun ini juga menjabat sebagai Chairman ASEAN dan berupaya untuk bisa menghasilkan berbagai terobosan penting, termasuk integrasi digital ekonomi di kawasan ASEAN. 

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga turut menjelaskan lebih lanjut terkait keunggulan Indonesia dalam pengolahan sumber daya alam hingga potensi besar berupa sumber daya manusia yang melimpah dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan nasional. Untuk itu, Menko Airlangga memandang perlu agar Indonesia dapat mempercepat proses pembangunan dengan memanfaatkan bonus demografi yang dimiliki.

Selain itu, isu penting lainnya yang mengemuka pada pertemuan tersebut adalah dorongan peningkatan kerja sama antara industri dan institusi pendidikan menengah, yakni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Vokasi. 

“Pemerintah RI sangat fokus pada pengembangan SDM. Ketika menetapkan target peningkatan income per capita dari 4.000 ke 12.000 dolar AS, salah satu yang harus dibangun adalah sumber daya manusia. Sebagai bukti keseriusan, Pemerintah RI bahkan memberikan insentif berupa super deduction tax hingga 200 persen,” tuturnya. 

Diaspora Indonesia di luar negeri diharapkan juga dapat mendorong kerja sama konkret dalam agenda pembangunan nasional.

Sementara dalam kesempatan tersebut turut hadir, Menteri Perindustrian, Duta Besar LBBP RI untuk Republik Federal Jerman, Sekretaris Kemenko Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Perekonomian, Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Eropa, Afrika dan Timur Tengah Kemenko Perekonomian, perwakilan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Jerman hingga perwakilan Ikatan Ahli dan Sarjana Indonesia (IASI) di Jerman. 

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.