Note

Wall Street Anjlok Usai Ketua The Fed Peringatkan Inflasi Berlanjut

· Views 42
Wall Street Anjlok Usai Ketua The Fed Peringatkan Inflasi Berlanjut Wall Street ditutup anjlok (Foto: Shutterstock)

JAKARTA - Wall Street anjlok tajam pada perdagangan Rabu (22/3/2023) waktu setempat. Bursa Saham AS melemah setelah Federal Reserve AS menyinggung soal peringatan inflasi.

Mengutip Reuters, Kamis (23/3/2023), Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 530,49 poin, atau 1,63%, menjadi 32.030,11, S&P 500 (.SPX) kehilangan 65,9 poin, atau 1,65%, menjadi 3.936,97 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 190,15 poin, atau 1,6%, menjadi 11.669,96. Hingga bel penutupan, ketiga indeks turun lebih dari 1,6%.

BACA JUGA:
Wall Street Anjlok Usai Ketua The Fed Peringatkan Inflasi BerlanjutWall Street Rebound, Saham Perbankan Kembali Naik   

Tiga indeks saham utama AS, yang sebagian besar tanpa arah sebelum pengumuman Fed, melonjak lebih tinggi kemudian melemah karena investor mencerna pernyataan yang menyertainya dan sesi tanya jawab selanjutnya dari Ketua Jerome Powell.

"Pasar terdorong ketika mendengar bahwa Fed telah mempertimbangkan untuk berhenti sepenuhnya dan kemudian kecewa ketika Powell mengklarifikasi bahwa tangan mereka tidak terikat dan bahwa mereka dapat terus menaikkan suku bunga jika perlu," kata Chris Zaccarelli, kepala investasi. di Aliansi Penasihat Independen di Charlotte, Carolina Utara.

BACA JUGA:
Wall Street Anjlok Usai Ketua The Fed Peringatkan Inflasi BerlanjutWall Street Akhirnya Menguat usai Penyelamatan First Republic Bank

Dalam pernyataan The Fed, anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengatakan beberapa pengetatan tambahan mungkin dilakukan, tetapi mengisyaratkan bahwa itu hampir menghentikan kenaikan di masa depan mengingat gejolak baru-baru ini di sektor keuangan.

Keuntungan berkurang selama pernyataan Powell dan sesi tanya jawab di mana dia berjanji untuk menggunakan semua alat yang tersedia untuk menjaga agar sistem perbankan tetap sehat, tetapi menegaskan kembali komitmen bank sentral untuk mengekang inflasi.

"Indeks salah karena ada begitu banyak yang dipertaruhkan, menjadi yang pertama mengevaluasi dampak dari pernyataan tersebut dan konferensi pers berikutnya," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi CFRA Research di New York.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.