Note

Dolar Terkapar Saat Krisis Bank Memudar; Pasar Fokus FOMC

· Views 159

Fluktuasi dan volatilitas di pasar finansial bergolak sejak awal pekan atau Senin (13/3). Aksi penghindaran risiko (risk aversion) dan pengambilan risiko (risk appetite) datang silih berganti. Gejolak perbankan global menjadi faktor utamanya, diawali ambruknya Silicon Valley Bank dan Signature Bank di AS yang kemudian disusul krisis Credit Suisse di Eropa.

Otoritas AS dan Federal Reserve telah turun tangan di awal pekan. Presiden AS Joe Biden bahkan sampai harus membuat pernyataan bahwa simpanan uang para deposan tetap aman dan tersedia jika dibutuhkan. Akan tetapi, sejumlah pengamat justru mengatakan, ketika presiden AS sendiri terpaksa harus memberi tahu orang-orang bahwa uang mereka aman, itu berarti pemerintah federal sedang menghadapi ancaman krisis finansial yang mungkin sangat serius.

Para pengamat juga menilai, kegagalan dua bank di AS itu menjadi indikator bahwa pada kenyataannya banyak bank lain yang lebih berisiko karena mengalami kerugian berkelanjutan atas investasi mereka di obligasi pemerintah akibat lonjakan suku bunga.

Sementara itu, setelah Saudi National Bank menyatakan tidak akan memberikan dukungan keuangan lebih lanjut, Credit Suisse mengumumkan pada Kamis (16/3) bahwa mereka akan meminjam dana hingga $54 miliar dari Swiss National Bank (SNB/bank sentral Swiss). Langkah tersebut adalah untuk memastikan agar mereka memiliki likuiditas memadai guna mengatasi penarikan dana yang cukup besar dari deposan. SNB kemudian memberikan pernyataan bahwa kondisi pasar keuangan Swiss tetap sehat, sembari mengutarakan kesiapan untuk menyokong Credit Suisse melalui likuiditas tambahan apabila diperlukan.

Barangkali sebagai informasi, Credit Suisse yang merupakan bank swasta besar dan berpengaruh di Eropa, memang kerap bermasalah dan bertingkah seperti "bad boy". Antara lain, pada Desember 2009, didenda US$ 536 juta karena melanggar sanksi AS terhadap sejumlah negara, seperti Iran, Libya, dan Sudan. Kemudian, pada Mei 2014, didenda US$ 2,6 miliar karena menghindari pajak AS. Lalu, pada Oktober 2021, membayar denda sebesar US$ 475 juta kepada otoritas AS dan Inggris untuk menyelesaikan tuduhan suap dan penipuan terkait skandal korupsi Mozambik. Dan seterusnya.

Tapi kemudian sentimen pasar mulai membaik setelah European Central Bank (ECB) memutuskan untuk menaikkan suku bunga sebanyak 50 basis poin. Investor menilai bahwa para pengambil kebijakan moneter ECB masih percaya diri dengan kekuatan yang mendasari sektor perbankan di kawasan Zona Euro.

Sementara itu, pelaku pasar mengalihkan fokus pada putusan kebijakan moneter Federal Reserve (bank sentral AS/The Fed) yang akan digelar pekan depan. Sejauh ini, ekspektasi bahwa The Fed akan memperlambat laju kenaikan suku bunga yang agresif, semakin meningkat karena gejolak perbankan. Sebagian besar investor memperkirakan kenaikan suku bunga sebanyak 25 basis poin. Sebagian kecil lainnya memprediksi bahwa bank sentral tidak akan menaikkan suku bunga.

Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kinerja USD versus beberapa mata uang utama lainnya, melorot tajam 0.55 persen ke level 103.69 pada penutupan perdagangan Jumat (17/3). Dalam lima hari perdagangan terakhir, DXY mencatat penurunan 0.74 persen. Sejauh ini, sejak 1 Maret, DXY mengalami pelemahan 1.04 persen.

Dolar Terkapar Saat Krisis Bank Memudar; Pasar Fokus FOMC

Posisi DXY sekarang kembali berada di posisi yang rentan terhadap aksi jual setelah menutup candle Daily di bawah 104.11 (23.6 persen retracement). Indikator RSI juga turun lagi ke teritori negatif. Hanya kurva MA-50 yang masih bertindak sebagai support dinamis yang menopang prospek bullish USD.

Banyak analis teknikal yang optimis bahwa chart pattern Inverted Head and Shoulders masih belum berubah, meskipun polanya tidak terlalu sempurna. Tapi yang pesimis terhadap chart pattern itu juga meningkat setelah AS dilanda krisis perbankan.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.