IHSG Hari Ini Diprediksi Terkoreksi Lagi, Simak 4 Rekomendasi Saham Berikut

JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari diprediksi akan melanjutkan koreksi. IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 6.800–6.950.

Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project William Hartanto mengatakan, koreksi IHSG karena efek dari beragam sentimen. Tetapi, menurutnya, yang paling dikhawatirkan The Fed yang hawkish, sehingga munculnya kekhawatiran kenaikan suku bunga secara agresif kembali.

"Namun setelah kami perhatikan, sebenarnya kami menemukan hal menarik yang jika terkonfirmasi akan membuat kita semua senang karena IHSG sudah memberikan peluang buy on weakness," tulis William dalam analisisnya, Selasa (7/2/2023).

Dia menuturkan, jika disertai dengan kembalinya net buy asing akan menjadi sangat menarik. Pasalnya, itu bakal memberikan penjelasan kepada pelaku pasar domestik bahwa IHSG dan sebagian besar saham (secara khusus yang mengalami net buy asing) dalam fase markdown.

"Yang mana berarti, harga saham menurun, namun ada pihak yang melakukan akumulasi. Dalam hal ini, pelaku yang melakukan pembelian adalah investor asing," ujarnya.

William melihat fase markdown adalah fase yang memerlukan kesabaran. Sarannya, investor bisa mulai cicil beli atau menunggu hingga pergerakan saham incaran mulai membentuk demand zone, baru lakukan pembelian.

"Secara teknikal, dengan adanya pola inverted head and shoulders ini, IHSG menjadi lebih menarik," ucapnya.

Ditopang net buy asing, dia melihat ini sebagai kesempatan untuk buy on weakness. Menurutnya, selama pergerakan masih dalam area 6.800–6.950 maka tren masih bullish dan peluang besar untuk konfirmasi pola.

Berikut beberapa saham yang direkomendasikan secara teknikal:

CTRA, buy, support 980, resistance 1.040
SMRA, buy, support 615, resistance 655
KINO, buy, support 1.670, resistance 1.845
TLKM, buy, support 3.820, resistance 4.000

Sementara IHSG pada perdagangan Senin (6/2/2023) ditutup melemah sebesar 37,94 poin atau 0,55 persen ke 6.873,79. Nilai transaksi mencapai Rp9,352 triliun di seluruh pasar.