Note

Sejarah Saham BNII: Berpindah Kepemilikan Beberapa Kali Hingga Akuisisi Maybank

· Views 49
Sejarah Saham BNII: Berpindah Kepemilikan Beberapa Kali Hingga Akuisisi Maybank
Sejarah Saham BNII: Berpindah Kepemilikan Beberapa Kali Hingga Akuisisi Maybank. (Foto: MNC Media)

IDXChannel—Bagaimana sejarah saham BNII? BNII adalah kode emiten untuk PT Bank Maybank Indonesia Tbk., salah satu bank swasta terbesar di Indonesia. Maybank merupakan bagian dari grup Malayan Banking Berhad, salah satu perusahaan jasa keuangan terbesar di ASEAN. 

Sebelum mengubah nama menjadi Maybank, dulunya bank ini bernama PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII). Bank ini tercatat sebagai perusahaan terbuka pada 1989 di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. 

Baca Juga:
Begini Sejarah Saham BNBA, Intip Laporan Keuangan Bank Bumi Arta

Bagaimana sejarah saham BNII? Simak ulasannya berikut ini. 

Sejarah Saham BNII: Berdiri Sejak 1959 

BII didirikan pada 15 Mei 1959 oleh sekelompok pengusaha. Namun dua tokoh sentral dalam pendiriannya adalah Aridi Penjamin dan Jap Ing Hoat. BII sempat berganti pemilik sebanyak tiga kali. 

Baca Juga:
Mulai Beroperasi Sejak 1957, Begini Sejarah Saham BBSI

Pada Maret 1980, BII merger dengan PT Bank Tabungan untuk Umum 1859, yang tak lain adalah bank yang berdiri di Surabaya. Kemudian pada 1982, BII diambil alih oleh grup Sinar Mas dengan modal Rp13 miliar. 

Sinar Mas berhasil meningkatkan kinerja bank hingga BII menjadi bank terbesar kedua dari kelompok bank non-devisa pada 1984, modalnya meningkat dan juga memiliki 11 cabang. Kemudian pada 1988, BII akhirnya menjadi bank devisa. 

Baca Juga:
Sejarah Saham BEKS, Berganti Nama hingga Bukukan Rugi Bersih Rp126 M di Akhir 2022

BII terus berkembang pesat. Kantor cabang bertambah, demikian pula dengan asetnya, seiring dengan pengembangan produk dan jasa perbankan yang disediakan perusahaan. Pada awal 1990, BII mulai memfokuskan bisnis pada sektor korporat dan pembiayaan kendaraan dan kartu kredit. 

BII melakukan penawaran saham perdana pada 21 November 1989 dengan menawarkan 12 juta lembar saham, atau sekitar 9,6% saat itu, dengan nilai penawaran Rp11.000 per saham. 

Baca Juga:
Kinerja Menurun di Akhir 2022, Intip Sejarah Saham BKSW dan Laporan Keuangannya

Setelahnya, BII berekspansi di luar neger dengan mendirikan bank asing patungan, yakni PT Fuji Bank International Indonesia (Bank Mizuho Indonesia), PT Bank Credit Lyonnais Indonesia (Bank Capital Indonesia), dan PT Bank BII Commonwealth (Bank Commonwealth). 

BII juga mendirikan beberapa kantor cabang di luar negeri, beberapa di antara adalah Singapura dan Cayman Island. Selain mendirikan kantor cabang dan bank asing, BII juga membuka beberapa anak usaha lain, seperti BII Finance Center. 

Kepemilikan Sinar Mas atas BII berakhir pada akhir 1990 sebab bank ini masuk dalam program rekapitalisasi, saat itu krisis moneter melanda Indonesia. BII terlilit utang hingga USD4,6 miliar sejak April 1998. Oleh karenanya, pemerintah sempat memiliki mayoritas saham BII pada 2000. 

Akhirnya BII diakuisisi oleh Maybank lewat anak usahanya, yakni Maybank Offshore Corporate Services Sdn. Bhd. dan Sorak Financial Holding Pte. Ltd., akuisisi Maybank akhirnya rampung pada 30 September 2008. Saat itu kepemilikan saham Maybank di BII adalah 55,51%.

Persentase kepemilikan Maybank naik menjadi 97,52% pada Desember 2008, namun sebagian dilepas kembali pada 2013 untuk memenuhi kewajiban saham publik. Saat ini, struktur kepemilikan saham BNII adalah Sorak Financial Holding Pte. Ltd. sebesar 45,02%, UBS AB London sebesar 18,30%, Maybank Offshore Corporate Services 33,95%, dan masyarakat menguasai 2,71%. 

Saat ini, hingga Desember 2021, BNII memiliki 356 cabang—termasuk syariah—yang tersebar di Indonesia. BNII juga memiliki satu cabang di Mumbai, India. BNII memiliki 1.033 jaringan ATM. BNII mengelola simpanan nasabah sebanyak Rp114,9 triliun dan memiliki total aset Rp168,8 triliun pada periode yang sama. 

Demikianlah sekilas ulasan tentang sejarah BNII, emiten ini telah beroperasi di Indonesia selama puluhan tahun. (NKK)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.