Note

Presiden: Fokus APBN 2023 Pada Lapangan Kerja dan Entaskan Kemiskinan

· Views 25
Presiden: Fokus APBN 2023 Pada Lapangan Kerja dan Entaskan Kemiskinan

Presiden Joko Widodo didampingi Ketua Dewan Pengarah Tim Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu Mahfud MD (kanan) berbicara kepada media terkait pelanggaran HAM di Istana Merdeka, Jakarta.

Foto: Dok. Setneg
Pemda diminta memanfaatkan dana desa untuk memacu ekonomi daerah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Joko Widodo meminta kepada seluruh jajaran menteri Kabinet Kerja untuk memfokuskan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) Tahun 2023 pada kegiatan produktif. Terutama dalam penciptaan lapangan kerja.

"Saya minta untuk APBN 2023 betul-betul difokuskan pada kegiatan-kegiatan program-program yang betul-betul produktif, utamanya dalam rangka penciptaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan," kata Presiden Joko Widodo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Merdeka Jakarta, Senin (16/1/2023).

Baca Juga
  • Dandim Sebut Aksi Pekerja PT GNI Ditunggangi dalam Bentrok di Morowali
  • Di Bawah Kuasa Taliban, Kepala Manekin Pun Dibungkus Plastik dan Kain
  • Gejala Long Covid Masih Saja Mendera, Sampai Kapan Baru Hilang?

Presiden Jokowi menjelaskan bahwa selain pada program yang produktif, APBN 2023 juga difokuskan untuk menyelesaikan program prioritas nasional. Seperti penurunan angka stunting, penurunan kemiskinan ekstrem, serta agenda menjelang Pemilu 2024.

Atas arahan tersebut, Presiden meminta agar kementerian terkait dapat mendorong pemerintah daerah dalam pemanfaatan dana desa guna memacu ekonomi daerah. "Jangan sampai dana yang ditransfer tidak memberikan efek memacu ekonomi di daerah," kata Presiden.

Kepala Negara juga mengingatkan agar penggunaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) harus sinkron dengan APBN yang fokus pada program-program prioritas nasional, seperti ekonomi kerakyatan, ekspor dan investasi. Dalam sambutan pembuka Sidang Kabinet Paripurna, Presiden Jokowi menyampaikan evaluasi perekonomian nasional tahun 2022.

Menurut dia, banyak pencapaian positif terjadi di tengah tekanan eksternal di tahun turbulensi 2022. Misalnya pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan berkisar 5,2 sampai 5,3 persen, hingga inflasi yang masih bisa dikendalikan di level 5,5 persen.

Presiden menilai tahun 2023 juga bukan tahun yang mudah karena sejumlah negara besar mengalami pelemahan ekonomi seperti Uni Eropa, China, dan Amerika Serikat, akibat tekanan geopolitik yang semakin tinggi.

"Saya kira diperkirakan akan melemah semua padahal ekspor kita ke negara-negara itu sangat besar, sehingga kita harus hati-hati," kata Presiden Jokowi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.