Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (6/1), IHSG ditutup menguat 30,71 poin (+0,46%) ke level 6.684,55. IHSG mengalami teknikal rebound pasca melemah dua hari berturut-turut.
PPKM dicabut dan diturunkannya harga BBM non-subsidi diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi domestik ditengah pelemahan ekonomi global yang semakin nyata.
Di saat yang sama, rilis Cadangan Devisa Indonesia kembali naik menjadi US$137,2 miliar (Des-22) dari US$134 miliar (Nov-22).
Peningkatan posisi Cadangan Devisa pada Desember 2022 antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan pinjaman pemerintah.
Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG melemah 2,42% dengan net foreign sell sebesar Rp2,1 triliun.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu (06/1) ditutup menguat, tercermin dari DJIA (+2,13%), S&P 500 (+2,28%), dan Nasdaq (+2,56%).
Penguatan Wall Street setelah serangkaian data ekonomi mendorong investor untuk mengurangi ekspektasi pengetatan moneter agresif oleh Federal Reserve. Pertumbuhan upah AS tiba-tiba melambat pada bulan Desember 2022.
Sebagai tambahan, data ISM menunjukkan bahwa aktivitas bisnis non-manufaktur menurun menjadi 49,6 (Des-22) dari 56,5 (Nov-22), sementara pesanan pabrik berkontraksi jauh di atas ekspektasi.
Namun, laporan pekerjaan menunjukkan bahwa ekonomi AS menambahkan lebih banyak pekerjaan dari yang diharapkan selama sembilan bulan berturut-turut, menambah bukti ketatnya pasar tenaga kerja AS.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG berpeluang terjadinya penguatan. Pada perdagangan hari ini investor akan mencermati rilis data Survei Konsumen Indonesia (Des-22),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Senin (09/1).
Hot
No comment on record. Start new comment.