Note

Bapanas: Harga Cabai dan Telur Ayam Berangsur Turun

· Views 24

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengatakan harga beberapa komoditas pangan seperti cabai dan telur ayam berangsur turun. Hal tersebut disampaikan bedasarkan data yang dihimpun dari Asosiasi Produsen dan Panel Harga Pangan NFA.

Kepala NFA Arief Prasetyo menyebutkan, harga sejumlah komoditas pangan seperti cabai rawit merah, cabai merah keriting, dan telur berangsur mengalami penurunan.

“Untuk awal tahun ini secara umum ketersediaan dan harga pangan relatif stabil, beberapa komoditas mengalami penurunan harga seperti seperti telur. Komoditas cabai rawit merah, cabai merah keriting, sempat mengalami kenaikan namun telah berangsur turun,” ujar dia dalam siaran pers, dikutip Kamis (5/1/2023).

Baca juga: Bapanas Salurkan Sarana Rantai Dingin ke Sentra Produksi Pangan

Arief mengatakan berdasarkan data Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI), harga cabai per 2 Januari 2023 di tingkat produsen berangsur mengalami penurunan dibanding 1 Januari 2023.

Dia menyebut cabai rawit merah rata-rata mengalami penurunan sekitar Rp 13.000–Rp 17.000 per kg. Untuk cabai rawit merah varian Ori 212 sebelumnya Rp 62.000 per kg turun menjadi Rp 45.000 per kg, Asmoro 043 sebelumnya Rp 60.000 per kg turun menjadi Rp 43.000 per kg.

Sementara, cabai Lokal Kediri sebelumnya Rp 60.000 per kg menjadi Rp 43.000 per kg, Bhaskara sebelumnya Rp 48.000 per kg turun menjadi Rp Rp 35.000 per kg, Dewata sebelumnya Rp 48.000 per kg turun menjadi Rp 35.000 per kg, Manu/prentul sebelumnya Rp 54.000 turun menjadi Rp 38.000 per kg.

Baca juga: Bapanas Bantah Isu Impor Beras Bakal Rugikan Petani


Sementara itu, cabai rawit merah keriting turun dari sebelumnya Rp 28.000 per kg menjadi Rp 25.000 per kg. Sedangkan untuk cabai merah besar harga stabil Rp 15.000–Rp 16.000 per kg.

Arief, mengatakan, untuk komoditas cabai berangsur turun setelah sebelumnya di akhir Desember hingga 1 Januari terpantau naik.

Kenaikan harga cabai akibat kenaikan harga di tingkat produsen yang disebabkan tingginya intensitas hujan dan libur akhir tahun. Kondisi ini berdampak pada menurunnya jumlah petikan dan volume pengiriman ke daerah konsumsi seperti Jabodetabek.

Baca juga: Harga Telur Mahal, Pemerintah Siapkan Dana untuk Subsidi Biaya Angkut

“Kami telah berkoordinasi dengan wilayah sentra produksi untuk mendorong distribusi ke daerah konsumsi, khususnya Jabodetabek. Per 2 Januari lalu cabai di tingkat produsen sudah berangsur turun sekitar Rp 13.000–Rp 17.000 per kg,” imbuh dia.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.