Note

Masa Exercise Tersisa Satu Hari, 87 Persen HMETD BBTN Telah Ditebus

· Views 26
Masa Exercise Tersisa Satu Hari, 87 Persen HMETD BBTN Telah Ditebus
Masa Exercise Tersisa Satu Hari, 87 Persen HMETD BBTN Telah Ditebus (foto: MNC Media)

IDXChannel - Hari ini, Kamis (5/1/2023), merupakan hari terakhir masa pelaksanaan (exercise) dari proses Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) yang telah digelar PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) sejak Rabu (28/12/2022) lalu.

Hingga Rabu (4/1/2023) kemarin, tercatat sedikitnya 86,75 persen dari HMETD yang telah diterbitkan, sudah ditebus oleh investor untuk menjadi saham baru BBTN.

Baca Juga:
Tanpa Kepemilikan HMETD, Begini Cara Investor Dapatkan Rights Issue BBTN

Berdasarkan keterbukaan informasi, sebanyak 423,07 juta unit HMETD berkode BBTN-R telah dilaksanakan, dengan harga pelaksanan Rp1.200. Nilai total jumlah HMETD yang telah ditebus setara dengan Rp518,49 miliar. 

Secara akumulasi sejak 28 Desember 2022 hingga 3 Januari 2023, total HMETD yang ditebus sebanyak 2,98 miliar unit. Jumlah ini setara dengan 86,75 persen dari seluruh HMETD yang berjumlah 3,44 miliar.

Baca Juga:
Proses Rights Issue Sedang Berjalan, Saham BBTN Ikut Diburu

Dengan posisi H-1 berakhirnya masa pelaksanaan HMETD, BBTN sudah mendapatkan tambahan modal segar hingga Rp3,57 triliun. Bila nantinya proses HMETD dapat terserap sepenuhnya, maka tambahan modal baru yang bakal diraup BBTN bakal mencapai Rp4,13 triliun. 

Dalam aksi korporasi ini, para pemegang saham BBTN bisa melaksanakan HMETD di luar porsi yang dimiliki apabila masih ada HMETD yang belum dilaksanakan oleh pemegang saham lainnya hingga akhir masa pelaksanaan. 

Baca Juga:
Aset BTN (BBTN) Diprediksi Bakal Tembus Rp400 Triliun di Akhir 2022

Bila masih ada sisa saham yang belum ditebus, maka CIMB Niaga Sekuritas sebagai pembeli siaga atau standby buyer akan menyerap sisa saham dengan jumlah maksimal 83,33 juta saham atau setara dengan nilai Rp99,99 miliar. 

Menurut sejumlah analis, tingginya minat investor terhadap rights issue BBTN, dipengaruhi oleh valuasi yang menarik serta prospek emiten ini ke depan. Dari sisi valuasi, harga pelaksanaan HMETD BTN masih di bawah 1x price to book value (PBV), sementara saham bank besar rata-rata sudah di atas 2x PBV. 

“Bila kita tarik ke 5 tahun terakhir, saham BBTN tidak pernah menyentuh Rp1.200, kecuali ketika IHSG terjun bebas pada masa awal pandemi Covid-19. Jadi valuasi rights issue BBTN sangat menarik,” ujar Analis MNC Sekuritas Tirta Citradi. 

Sebelumnya, Analis Jasa Utama Capital, Cheryl Tanuwijaya, mengatakan bahwa rights issue BBTN kali ini memiliki valuasi lebih murah dibandingkan IPO dan rights issue BBTN sebelumnya. Pada 2009, BTN menggelar IPO dengan melepas 2,36 miliar saham baru dengan harga saham perdana Rp 800. Nilai itu setara dengan 1,5x price to book value (PBV) BTN sebelum IPO. 

Sedangkan rights issue BTN tahun 2012, melepas 1,51 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp1.235 atau setara dengan 1,3x PBV. Kala itu nilai buku per saham BTN sebelum rights issue di sekitar Rp920.

Setelah 10 tahun berlalu, nilai buku per saham BBTN telah menembus Rp 2.039. Dengan harga pelaksanaan rights issue Rp1.200 berarti setara dengan 0,58x PBV. Secara nominal, harga pelaksanaan RI pada 10 tahun lalu juga lebih tinggi, dibandingkan harga RI tahun ini.

“Artinya ini kesempatan bagi investor untuk mendapatkan saham BTN dengan harga lebih rendah dibandingkan pemegang saham lama BTN. Ini hal yang langka terjadi di emiten bank besar,” ujar Cheryl.

Dari lantai bursa, volume perdagangan saham BBTN melonjak dalam 2 hari terakhir. Pada Rabu kemarin sebanyak 964 ribu lot saham BBTN ditransaksikan dengan nilai Rp127,46 miliar. 
Sementara itu pada Selasa (3/1/2023), sebanyak 677 ribu lot saham BBTN berpindah tangan dengan nilai Rp89,04 miliar. Sebagai perbandingan rata-rata volume perdagangan saham BBTN pada Desember 2022 tercatat 206 ribu lot per hari dengan nilai Rp28,99 miliar.

Tingginya lonjakan transaksi saham BBTN diikuti oleh akumulasi dari investor asing. Sejak 27 Desember hingga 4 Januari, Investor asing mencatatkan nilai beli bersih (net foreign buy) Rp37,98 miliar. (TSA)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.