Harga Minyak Mentah Dunia Menguat Usai Terdongkrak Estimasi Penurunan Ekspor Rusia
IDXChannel - Harga minyak mentah menguat pada akhir pekan Jumat (23/12) di tengah ekspektasi penurunan ekspor minyak Rusia ke wilayah Baltik pada Desember 2022. Estimasi ini mengimbangi kekhawatiran bahwa badai Arktik yang menyebar di seluruh Amerika Serikat dapat menghambat permintaan bahan bakar pada musim libur ini.
Data perdagangan hingga pukul 09:24 WIB di Intercontinental Exchange (ICE) menunjukkan minyak mentah berjangka Brent kontrak Maret 2023 naik 1,19% di level USD82,64 per barel, sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate AS untuk pengiriman Maret 2023 di New York Mercantile Exchange menguat 1,39% di USD78,50 per barel.
Harga Minyak Dunia Naik Terbatas, Permintaan China Masih Jadi Kekhawatiran
Sejumlah analis menilai ekspor minyak mentah Rusia dari kawasan Baltik akan merosot sekitar 20% pada Desember dari bulan sebelumnya, setelah Uni Eropa dan negara-negara G7 memberlakukan sanksi dan batasan harga minyak mentah Rusia sejak 5 Desember lalu.
"Harga minyak mentah kemudian menjadi lebih tinggi karena pasar energi fokus pada tanggapan Moskow terhadap pembatasan harga minyak Rusia dan bukan ribuan pembatalan penerbangan yang akan mengganggu perjalanan liburan," kata analis OANDA Edward Moya, dilansir Reuters, Jumat (23/12/2022).
Khawatir Resesi, Harga Minyak Dunia Turun 2,4 Persen
Sebelumnya, para pengamat menilai pembatalan lebih dari 4.400 penerbangan AS karena badai musim dingin akan secara signifikan memangkas permintaan bahan bakar. Kondisi ini terjadi bertepatan dengan musim perjalanan liburan yang menurut beberapa orang bisa menjadi yang tersibuk.
Namun, permintaan minyak untuk bahan bakar pemanas diperkirakan akan terdongkrak karena cuaca ekstrem dapat menyebabkan pemadaman listrik.
Minyak Dunia Melemah ke USD75,24, Harga BBM Bisa Lebih Murah?
"Badai Arktik ini akan membuat banyak pelancong kecewa, tetapi menunjukkan bahwa kita semakin mendekati perilaku perjalanan normal," ujar Moya.
Saat ini baik Brent dan WTI masih berada dalam jalur kenaikan mingguan mereka yang juga didukung oleh ekspektasi rebound permintaan minyak dari daratan China, selaku konsumen terbesar minyak dunia.
Pasokan untuk AS Terancam, Harga Minyak Dunia Merangkak Naik
Namun, lonjakan kasus Covid-19, kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga lebih lanjut secara global dan isu resesi yang membatasi konsumsi bahan bakar dapat membatasi kenaikan harga minyak.
"Wildcard terbesar pasar minyak adalah China dan optimisme masih kuat bahwa pembukaan kembali akan berlanjut dan pada akhirnya menghasilkan lebih banyak permintaan," kata Moya.
Harga Minyak Dunia Turun, Bagaimana dengan BBM Pertamina?
(NDA)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.