Pembeli GBP/USD Serang 1,2200, Fokus pada PDB Inggris, Inflasi yang Disukai The Fed

• GBP/USD meraih tertinggi baru dalam perdagangan harian dan mematahkan tren menurun dua harinya karena pelemahan Dolar AS yang luas.
• Para pembuat kebijakan Inggris tetap bertekad untuk tidak mengalah pada gaji perawat meskipun ada kekhawatiran pemogokan nasional kedua pada hari Selasa.
• Kekhawatiran akan lebih banyak tekanan ekonomi Inggris, kenaikan suku bunga BOE yang dovish membuat pembeli berharap.
• Angka final PDB kuartal ketiga Inggris, Indeks Harga PCE Inti AS untuk bulan November akan penting untuk arah yang lebih jelas.

GBP/USD memangkas penurunan mingguan terbesar dalam enam minggu saat meraih tertinggi baru dalam perdagangan harian di dekat 1,2200 pada Senin pagi.

Kenaikan terbaru pasangan Cable dapat dikaitkan dengan pullback berbasis luas Dolar AS, meskipun nada para pejabat The Fed hawkish. Dengan demikian, Pound Inggris juga sedikit memerhatikan berita yang mengindikasikan lebih banyak kepahitan bagi ekonomi Inggris, serta kegelisahan politik seputar gaji pekerja dan pemogokan.

The Guardian mengeluarkan berita selama akhir pekan bahwa Menteri Kesehatan Inggris, Steve Barclay, diprakirakan akan menghubungi serikat kesehatan untuk mendesak pembicaraan baru yang bertujuan untuk mencegah pemogokan lebih lanjut, di tengah peringatan baru bahwa lebih banyak aksi dapat membahayakan pasien. Namun, Reuters baru-baru ini menyebutkan, "Pemerintah Inggris "tegas" tidak akan mengalah pada gaji perawat, kata Menteri Senior Oliver Dowden pada hari Minggu, menjelang pemogokan nasional kedua yang direncanakan oleh profesi atas tawaran gaji rata-rata 4% sementara inflasi mencapai lebih dari 10%.”

Perlu dicatat bahwa sekitar 10.000 perawat di Layanan Kesehatan Nasional yang didanai negara di Inggris, Wales dan Irlandia Utara berencana untuk keluar lagi pada hari Selasa setelah melakukan pemogokan pada hari Kamis sebagai protes atas kenaikan gaji yang ditawarkan kepada mereka.

Selain itu, analisis KPMG, yang dibagikan oleh The Times, mengindikasikan bahwa Inggris telah memasuki “resesi yang dangkal dan berlarut-larut” yang akan melukai standar hidup dan berlangsung hingga akhir tahun depan, yang dapat membebani harga GBP/USD. “KPMG mengestimasi ekonomi memasuki resesi pada kuartal ketiga tahun ini dan akan turun 1,3 persen tahun depan karena penurunan tajam belanja konsumen di tengah kenaikan suku bunga,” tambah berita itu.

Di tempat lain, komentar hawkish dari Presiden Federal Reserve Bank Cleveland dan New York mencoba menantang pembeli GBP/USD tetapi tidak bisa. Alasannya mungkin terkait dengan data IMP AS yang suram untuk bulan Desember, yang diterbitkan sehari sebelumnya.

Selain itu, yang membatasi pembeli pasangan Cable adalah keyakinan bisnis Tiongkok di terendah dalam 10 tahun dan sinyal tersembunyi Bank of England (BOE) bahwa "Old Lady", seperti yang dikenal secara informal, bersiap untuk menaikkan suku bunga dan normalisasi kebijakan moneter dengan lebih lambat.

Mengingat konsolidasi pasar dalam pergerakan baru-baru ini, meskipun beberapa negatif, harga GBP/USD dapat mengalami penurunan lebih lanjut jika PDB Inggris kuartal ketiga menawarkan kejutan negatif. Juga, angka yang lebih kuat dalam Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi/Personal Consumption Expenditures (PCE) Inti AS pada hari Jumat, diprakirakan 4,6% YoY dan sebelumnya 5,0%, mungkin juga mendukung penjual GBP/USD karena itu adalah pengukur inflasi yang disukai The Fed.

Analisis Teknis

GBP/USD memantul dari garis support menanjak lima minggu, di sekitar 1,2150 pada saat penulisan, tetapi pemulihan tetap sulit kecuali melewati rintangan 1,2350 yang terdiri dari tertinggi awal Desember dan swing low Rabu lalu.