Note

Kilau Harga Emas Meredup kala Dolar AS Naik akibat Suku Bunga Acuan

· Views 29

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas turun tajam di bawal level US$1.800 dolar AS pada akhir perdagangan Jumat pagi WIB, tertekan dolar AS yang lebih kuat setelah Federal Reserve menaikkan suku bunga acuannya.

Mengutip dari Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, anjlok 1,7 persen menjadi US$1.787,80 per ons.

The Fed menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin. Dalam konferensi pers berikutnya, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan dia tidak mengharapkan penurunan suku bunga sampai Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yakin inflasi turun menjadi 2,0 persen, dan Fed tidak akan mempertimbangkan untuk menaikkan target inflasi 2,0 persennya.

Powell berpendapat bahwa kesulitan terbesar bagi perekonomian AS adalah kegagalan menaikkan suku bunga yang cukup tinggi untuk menurunkan inflasi. Pernyataan Powell agak lebih hawkish daripada ekspektasi pasar dan mendorong dolar AS lebih tinggi.

Naiknya suku bunga adalah hambatan terbesar bagi pasar emas tahun ini, karena meningkatkan peluang kerugian untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Data ekonomi yang dirilis pada Kamis (15/12/2022) bervariasi. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa permohonan untuk klaim pengangguran turun menjadi 211.000 dalam pekan yang berakhir 10 Desember, berkurang 20.000 dari 231.000 minggu sebelumnya.

Departemen Perdagangan AS melaporkan penjualan ritel AS turun 0,6 persen pada November dari Oktober.

Sementara itu, Federal Reserve New York melaporkan indeks kondisi bisnis umum Empire State Manufacturing Survey turun menjadi minus 11,2 pada Desember dari 4,5 pada November.

Federal Reserve juga melaporkan bahwa produksi industri AS turun 0,2 persen pada November.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 83,1 sen atau 3,44 persen, menjadi ditutup pada 23,305 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 25,50 dolar AS atau 2,45 persen, menjadi ditutup pada 1.013,20 dolar AS per ounce.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.