Jakarta (ANTARA) - PT Intan Baru Prana Tbk (IBFN) berencana akan melakukan penggantian lini usaha yang sejalan dengan kompetensi bisnis Grup PT Intraco Penta Tbk (INTA) yakni menjadi distributor alat pengangkut komersial.

Direktur IBFN Alexander Reyza dalam keterangan di Jakarta, Kamis, mengatakan, penggantian lini usaha itu dilakukan pasca pencabutan ijin usaha sebagai perusahaan pembiayaan yang dialami IBFN pada akhir Januari 2022.

Saat ini, sebagai entitas anak dari emiten penyedia alat berat INTA, IBFN tetap mempertahankan kegiatan operasionalnya, kecuali pemberian pembiayaan baru yang tidak diperkenankan sesuai Surat Keputusan Otoritas Jasa Keuangan No. KEP-8/D.05/2022 yang berkaitan dengan pencabutan izin usaha sebagai perusahaan pembiayaan.

Sejalan dengan hal tersebut, Perseroan telah mengevaluasi sejumlah peluang usaha yang dapat menjadi bisnis utama IBFN.

"Kami bersyukur dapat menjalani tahun ini dengan dukungan induk usaha yang baik. Kami telah merencanakan untuk mengembangkan lini usaha baru yang selaras dengan kompetensi bisnis grup Utama kami yakni menjadi distributor alat pengangkut komersial," ujar Reyza.

Reyza mengatakan dengan rencana perubahan lini bisnis perseroan itu, ke depan pihaknya akan melakukan sejumlah agenda guna pemenuhan POJK Nomor 17/POJK.04/2022, diantaranya dengan meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atas perubahan lini usaha yang akan dilakukan.

Perseroan juga akan menggunakan jasa penilai (KJPP) independen untuk melakukan studi kelayakan atas perubahan kegiatan usaha. Tak hanya itu, perseroan juga akan menyampaikan keterbukaan informasi terkait perubahan lini usaha paling lambat pada saat pengumuman RUPS tahun depan.

Menurut Reyza, dalam memulai kegiatan usaha baru sebagai distributor alat pengangkutan komersial, perseroan juga akan menjalankan sejumlah management plan yakni menyusun rencana bisnis tahunan, melakukan re-organisasi yang disesuaikan dengan kebutuhan bidang usaha yang baru, dan menjaga penagihan atau collection terhadap debitur eksisting untuk mempertahankan arus kas perseroan.

Secara keseluruhan, saat ini IBFN memiliki aset Rp519 miliar per Agustus 2022 dengan total liabilitas Rp1,08 triliun dan defisiensi modal Rp564 miliar.

Baca juga: Genjot kinerja, Visi Media Asia fokus perkuat bisnis digital
Baca juga: RUPS Waskita Beton Precast tetapkan dua komisioner baru
Baca juga: Bakrie & Brothers lanjutkan transisi ke arah bisnis berkelanjutan
Baca juga: BSBK kembangkan pusat perbelanjaan baru antisipasi efek IKN

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2022