MITI Gelar Rights Issue Untuk Modal Akuisisi Perusahaan

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten investasi bidang pelayaran dan pertambangan PT Mitra Investindo Tbk (MITI) berencana melakukan penambahan modal melalui metode Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue.

Lewat aksi korporasi itu, MITI menargetkan dapat menghimpun dana segar hingga Rp 257 miliar.

Dalam prospektus MITI disebutkan, perusahaan akan menggunakan dana yang diperoleh dari rights issue ini untuk akuisisi saham-saham PT Pelayaran Karana Line dan PT Karya Abdi Luhur.

Baca juga: KB Financial Kembali Suntik Modal ke Bukopin lewat Rights Issue

"Kedua perusahaan target yang bergerak di bidang pelayaran, logistik dan bongkar muat (stevedoring) akan memperkuat bisnis pengangkutan laut dan target pengembangan MITI sebagai perusahaan total logistik," ujar Presiden Direktur Mitra Investindo, Andreas Tjahjadi, dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Jumat (9/12/2022).

Adapun aksi korporasi rights issue itu akan dibagikan kepada para pemegang saham Perseroan yang tercatat pada tanggal 2 Desember lalu.

Saham yang ditawarkan dengan jumlah maksimal 1.558.626.578 untuk saham kelas B dengan nilai Rp 50 dengan harga pelaksanaan Rp165 per lembar.

Baca juga: BEI Catat 42 Perusahaan Antre Rights Issue

Pemegang HMETD dapat diperdagangkan selama periode perdagangan, yaitu tanggal 6 Desember 2022 sampai dengan 12 Desember 2022.

PT Prime Asia Capital selaku pemegang saham utama dan pemegang saham pengendali perseroan dengan kepemilikan 69,32 perseroan akan menyerahkan sebagian HMETD, yakni sebanyak 1.078.787.879 saham kepada PT Inti Buana Utama (IBU).

IBU akan mengambil bagian HMETD tersebut dengan membayar harga pelaksanaan sebesar Rp 165 per saham dengan menyediakan dana sebesar Rp 178.000.000.035.

Baca juga: Dalam Sepekan, Modal Asing Masuk RI Capai Rp 1,77 Triliun