Transaksi Harian Tembus 1,3 Juta, KSEI: Jumlah Investor Naik Signifikan

IDXChannel - Tekanan pandemi COVID-19 terbukti bisa diatasi dengan baik di industri pasar modal nasional. Klaim tersebut, setidaknya tercermin dari jumlah transaksi harian investor pasar modal yang tetap melonjak signifikan di tengah pandemi yang terjadi dalam dua tahun terakhir.

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KESI) mencatat bahwa jumlah aktivitas transaksi harian investor tetap mampu bertumbuh, dari semula 469 ribu transaksi per akhir 2019, menjadi lebih dari 1,3 juta transaksi pada akhir November 2022 lalu.

"Tak hanya itu, dari segi jumlah investor juga terjadi peningkatan signifikan, dari 2,5 juta investor di akhir 2019, menjadi 10,1 juta per November kemarin," ujar Direktur Utama KSEI, Uriep Budhi Prasetyo, saat membuka acara Indonesia Capital Market Executive Capacity Building & Networking 2022, di Bali, Kamis (1/12/2022).

Selain menambah kuantitas, menurut Uriep, daya jangkau industri pasar modal Indonesia juga mampu diperluas dengan semakin beragamnya latar belakang pendidikan investor secara keseluruhan.

Bila November 2020 lalu kelompok investor dengan pendidikan terakhir S1 masih mendominasi dengan persentase mencapai 44 persen, saat ini mayoritas investor nasional justru diisi oleh kelompok dengan pendidikan terakhir SMA, dengan persentase mencapai 62 persen.

"Per 18 November kemarin data kami menunjukkan bahwa (investor) lulusan SMA sudah mendominasi, sampai 62 persen. Dan secara usia, investor milenial plus Z Generation (Gen-Z) juga menguasai sampai 81 persen," tutur Uriep.

Capaian tersebut, diklaim Uriep tak lepas dari tercapainya target yang telah dicanangkan oleh KSEI sejak 2019 lalu, bersama dengan Self Regulatory Organization (SRO) pasar modal nasional lainnya, yaitu PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).

Target tersebut adalah melakukan simplifikasi pembukaan rekening secara online, dari yang semula masih dalam hitungan hari, menjadi hanya dalam hitungan jam saja.

"Dua tahun lalu, Saudara-Saudara kita di Indonesia Timur untuk buka rekening saham itu mungkin bisa sampai seminggu. Sekarang seperti bisa kita lihat, hanya dalam hitungan jam," ungkap Uriep.

Dengan proses pembukaan rekening investasi yang menjadi semakin mudah tersebut, maka dengan sendirinya masyarakat semakin tidak ragu lagi untuk memulai langkah awalnya menjadi investor pasar modal, baik dengan berinvestasi saham, reksa dana maupun berbagai produk investasi lainnya.

Karenanya, lanjut Uriep, adalah sebuah keniscayaan bagi SRO untuk terus berupaya meningkatkan layanan yang ada saat ini, agar dapat mendongkrak efisiensi pasar modal nasional.

"Di 2023 mendatang kami di SRO sudah mengusung sedikitnya 27 rencana strategis yang baru, untuk mendukung market deepening dan investor protection, serta peningkatan efisiensi di pasar modal, baik dari sisi perdagangan, kliring dan juga penyelesaian transaksi. Ini semua bermuara pada pemaksimalan pertumbuhan industri pasar modal nasional di masa mendatang," tegas Uriep. (TSA)