Note

Jelang Pengumuman Inflasi, IHSG Masih Berpotensi Tertekan

· Views 19

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 69,24 poin atau 0,99 persen ke posisi 7.081,31 pada sesi perdagangan Rabu (30/11/2022). Penguatan ini mengakhiri tren bearish selama 3 perdagangan berturut-turut.

Kenaikan indeks bursa saham nasional selaras dengan nilai net buy investor asing yang mencapai Rp 802,18 miliar. Investor asing memborong emiten perbankan seperti Bank Mandiri (BMRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), hingga Bank Central Asia (BBCA), sehingga kemudian mendongkrak indeks sektor keuangan.

Meskipun begitu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, potensi tekanan terhadap IHSG masih ada pada sesi perdagangan Kamis (1/12/2022). Menurutnya, data inflasi yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) akan menjadi perhatian utama investor.

Baca juga: Cara Investasi Saham bagi Pemula dan Beberapa Tipsnya

Selain itu, indeks harga konsumen (IHK) pada November 2022 diproyeksi masih terjaga. Hasil survei pemantauan harga Bank Indonesia (BI) menunjukkan, pada November akan terjadi inflasi sebesar 0,18 persen secara bulanan (month to month/mtm).

"Kondisi perekonomian yang cukup stabil dapat memberikan perkiraan inflasi dalam kondisi normal dan stabil, sehingga jika terjadi kenaikan merupakan hal wajar dimana perekonomian terlihat mulai bergerak seiring dengan mulai membaiknya situasi," tutur dia, dalam risetnya, Rabu.

Namun selama rentang konsolidasi belum mampu digeser ke arah yang lebih baik, maka para investor disarankan untuk tetap waspada. William memprediksi, pada hari ini IHSG bergerak pada rentang 7.011-7.157.

Baca juga: Beli Saham Bisa Dapat Voucher Diskon Makanan dan Minuman


"Investor masih harus mewaspadai adanya potensi tekanan terbatas," ucapnya.

Beberapa saham yang menarik untuk dicermati untuk perdagangan hari ini menurut William ialah AALI, BBCA, TLKM, INDF, BBNI, TBIG, AKRA, dan SMRA.

Baca juga: IHSG Menguat Hampir 1 Persen, GOTO Kembali Sentuh Level Terendah

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.