Petinggi The Fed Setuju Perlambatan Rate Hike, Dolar AS Ambruk

Notulen pertemuan FOMC bulan ini yang dirilis pada Kamis (24/November) dini hari tadi menunjukkan mayoritas petinggi The Fed menyetujui perlambatan laju kenaikan suku bunga harus segera dilakukan. Kabar ini tak ayal langsung menekan pergerakan indeks dolar (DXY) melemah hingga menyentuh 105.60an dan saat ini bergerak pada kisaran 105.73 atau melemah 0.34 persen secara harian, melanjutkan pelemahan tajam yang diderita pada sesi sebelumnya.


Rumor Federal Reserve yang akan mulai memperlambat laju rate hike memang sudah santer terdengar sebelumnya. Pasalnya, setelah serangkaian kenaikan suku bunga secara agresif dalam beberapa bulan terakhir, tingkat inflasi AS mulai melandai pada bulan Oktober lalu. Selain itu, kekhawatiran pembuat kebijakan terhadap implikasi yang ditimbulkan dari pengetetan moneter menjadi faktor dibalik melunaknya kebijakan suku bunga The Fed.

"Langkah yang lebih lambat merupakan pilihan lebih baik bagi komite (FOMC) untuk melakukan penilaian terhadap seberapa jauh kemajuan menuju target lapangan kerja maksimum dan stabilitas harga… Besaran yang tidak pasti terkait dampak tindakan kebijakan moneter pada ekonomi dan inflasi merupakan salah satu alasan utama," kata notulen FOMC.

Menurut notulen tersebut, hal yang lebih penting daripada ukuran rate hike pada pertemuan mendatang adalah seberapa jauh suku bunga dapat dinaikkan agar inflasi dapat turun secara berkelanjutan menuju target bank sentral. Untuk itu, The Fed akan mengkalibrasikan laju pengetatan secara hati-hati dalam beberapa bulan mendatang.

Mengenai seberapa jauh suku bunga dapat dinaikkan sangat bergantung pada pergerakan inflasi dalam beberapa bulan kedepan, termasuk mencari tahu apakah pembacaan inflasi yang lebih rendah beberapa waktu lalu menjadi trend turun yang berkelanjutan.

Rilis notulen rapat FOMC terbaru menunjukkan munculnya perdebatan diantara petinggi The Fed mengenai langkah-langkah yang perlu diambil. Beberapa anggota mengatakan pengetatan kebijakan yang dilakukan secara cepat dapat menimbulkan dampak terhadap perekonomian dan stabilitas keuangan. Sementara anggota lainnya berpendapat setiap upaya perlambatan laju pengetatan harus menunggu munculnya bukti- bukti nyata tekanan inflasi berkurang signifikan.

"Jalan ke depan pada kebijakan moneter The Fed adalah pertempuran antara berbagai dan beberapa… Hanya "berbagai" pejabat yang berpikir bahwa mereka harus merevisi lebih tinggi target suku bunga terminal, sementara "beberapa" opini ke depan justru meningkatkan ketidakpastian keuangan," pungkas Brian Jacobsen, ahli strategi investasi Allspring Global Investments di Wisconsin.