Note

Kerugian Akibat Investasi Ilegal Capai Rp123,5 Triliun Dalam 4 Tahun, Terbesar Sebelum Pandemi

· Views 22
Ketua Satgas Waspada Investasi OJK, Tongam L Tobing. (Foto: iNews.id/Isna Rifka Sri Rahayu)

JAKARTA, iNews.id - Satgas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan kerugian akibat investasi ilegal yang dialami masyarakat Indonesia mencapai Rp123,5 triliun dalam 4 tahun terakhir. 

Menurut Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L Tobing, kerugian akibat investasi ilegal dari kurun waktu 2018-2022, paling besar terjadi sebelum pandemi, yaitu pada 2019. 

Dia mengungkapkan, kurangnya literasi keuangan dan investasi disinyalir menjadi penyebab utama. Hal itu membuat masyarakat Indonesia masih mudah dan mau ditipu. Padahal, investasi ilegal akan tetap marak seiring dengan kemajuan teknologi. 

"Ini ada supply demand ya, supply nya itu pelaku investasi ilegal ini masih bisa berkeliaran karena demand nya masyarakat kita masih ada yang mau ikut," ujar Tongam dalam Diskusi Polemik MNC Trijaya 'Darurat Kejahatan Investasi Online', Sabtu (19/11/2022).

Adapun angka kerugian Rp123,5 triliun itu adalah yang sudah masuk proses hukum, lanjut Tongam, masih ada potensi-potensi kerugian lainnya.

"Karena juga masyarakat kita tidak lapor ya, karena malu, takut diintimidasi, karena 'aduh udahlah cuma 10 juta nanti repot jadi saksi', jadi ini adalah angka yang masih proses hukum," ujar Tongam.

Dia menjelaskan, setelah mereda pada 2020 dan 2021, pada 2022 angka kerugian akibat investasi ilegal kembali meningkat. Hanya saja, data dari 2022 ini adalah korban dari Robot Trading yang nilainya sangat besar. Meski Robot Trading sudah dihentikan oleh SWI beberapa waktu lalu, masyarakat dinilai tidak aware.

Terkait dengan itu, Satgas Waspada Investasi melakukan langkah preventif, antara lain melalui sosialisasi dan literasi untuk mengubah mindset masyarakat agar gak mudah tergiur dengan keuntungan atau imbal hasil yang tinggi.

"Jangan sampai karena iming-iming imbal hasil tinggi akal sehatnya hilang, kegiatan investasi ilegal ini laku orang menganggap money game itu peserta pertama ikut jadi pasti berhasil gitu, jadi mindset itu harus berubah," ungkap Tongam.

Korban juga masih ada karena menurut Tongam, selama dia untung dia akan terus diam. Tetapi kalau sudah rugi barulah melapor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.