Note

9 Negara Dukung Ambisi Indonesia Kurangi Emisi Karbon

· Views 33

Jakarta, IDN Times - Indonesia meraih pendanaan dari 9 negara dan juga Uni Eropa untuk mengurangi emisi karbon melalui transisi energi.

Ke-9 negara itu adalah negara-negara yang tergabung dalam kelompok G7, yakni Amerika Serikat (AS), Jepang, Inggris, Jerman, Prancis, Italia, dan Kanada, ditambah dukungan dari Denmark dan Norwegia.

Adapun dana yang diperoleh Indonesia sebesar 20 miliar dolar AS atau sekitar Rp311 triliun (kurs Rp15.553).

Climate Counselor to The Secretary at US department of The Treasury, John Morton mengatakan pihaknya bisa melihat komitmen Indonesia dalam mempercepat transisi energi melalui kerja sama tersebut.

"Pengumuman hari ini dari kepala negara kita, dan pengumuman dari negara-negara yang berpartisipasi dalam transisi energi ini adalah tanda yang sangat jelas bahwa Pemerintah Indonesia benar-benar berkomitmen dalam mempercepat transisi energi, yang didorong oleh kondisi ekonomi yang baik, investasi yang kuat, dan prospek masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan," kata Morton dalam konferensi pers peluncuran Just Energy Transition Partnership (JETP), Selasa (15/11/2022).

Baca Juga: Jeff Bezos Umumkan Kerja Sama Amazon-PLN untuk Energi Bersih di B20

1. Kerja sama JETP buat menjaga pemanasan global tetap di bawah 1,5 derajat celcius

9 Negara Dukung Ambisi Indonesia Kurangi Emisi KarbonIlustrasi dampak pemanasan global (Unsplash/ Karsten Würth)

Melalui JETP, Indonesia menargetkan pembatasan emisi sektor ketenagalistrikan sebesar 290 megaton CO2 pada tahun 2030, yang turun dari nilai dasar sebesar 357 MT CO2. Selain itu, ditargetkan juga net zero emission (NZE) di sektor ketenagalistrikan pada 2050, yang memajukan target NZE di sektor ketenagalistrikan Indonesia 10 tahun lebih cepat.

Kerja sama itu juga ditargetkan bisa mempercepat penyebaran energi terbarukan sehingga pembangkit energi terbarukan berfungsi setidaknya 34 persen dari seluruh pembangkit listrik Indonesia pada tahun 2030, dan akan menggandakan total penyebaran energi terbarukan selama dekade ini dan dibandingkan dengan rencana saat ini.

Dengan target-target tersebut, diharapkan hasilnya bisa menjaga agar batas pemanasan global tetap di bawah 1,5 derajat celcius.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

  • 4 Cara Jual Emas Antam yang Pasti Untung, Cari Tahu di Sini!
  • 10 Pekerjaan Paling Bikin Stres, Ada Profesi Kamu?
  • Lagi Bangun Bisnis Fesyen? Simak Tips Ini biar Dagang Makin Lancar!

"Untuk menempatkan angka tersebut, 300 megaton setara dengan mengambil setengah dari aktivitas mobil di AS selama 1 tahun. Dan 2 gigaton setara dengan 15 persen emisi sektor tenaga listrik global. Jadi ini adalah angka yang signifikan secara global, di mana kami bermitra dengan Indonesia untuk mencapai dan menyediakan dana untuk mendukung ambisi itu," kata Morton.

Baca Juga: AS-UEA Sepakati Kerja Sama Energi Bersih Senilai Rp1.565 Triliun

2. Luhut pastikan transisi energi tak ganggu pembangunan ekonomi RI

9 Negara Dukung Ambisi Indonesia Kurangi Emisi KarbonMenteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memenuhi panggilan Polda Metro Jaya untuk mediasi dengan Direktur Eksekutif Lokataru Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia Maulidianti. (IDN Times/ Irfan Fathurohman)

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan transisi energi sudah menjadi agenda penting bagi seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Meski begitu, komitmen yang akan dijalankan Indonesia tersebut dipastikan tak akan mengganggu pembangunan ekonomi Tanah Air.

"Indonesia berkomitmen pada ekonomi rendah karbon dan transisi energi yang menjadi kunci. Kami percaya bahwa kami tidak boleh mengorbankan pembangunan ekonomi kami. Tetapi kita juga harus membangun ekonomi berkelanjutan untuk generasi masa depan," ujar Luhut.

3. Luhut pede RI bisa capai target transisi energi

9 Negara Dukung Ambisi Indonesia Kurangi Emisi KarbonIDN Times/Hana Adi Perdana

Dengan kepercayaan yang diperoleh Indonesia dari ke-9 negara dan juga Uni Eropa tersebut, Luhut meyakini target dalam JETP bisa tercapai.

"Ini bukanlah pekerjaan yang mudah, saya jujur saja. Karena ada persoalan lapangan kerja, dan sebagainya. Tapi kalau melihat keseimbangannya, kita percaya diri dan juga melihat kepercayaan yang sudah diberikan," ucap Luhut.

Baca Juga: Jadi Perusahaan Energi Global, Pertamina Prioritaskan Transisi Energi 

Baca Artikel Selengkapnya

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.