London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Senin waktu setempat (7/11), berbalik melemah dari kenaikan selama dua hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London jatuh 0,48 persen atau 34,85 poin menjadi menetap di 7.299,99 poin.

Indeks FTSE 100 bertambah 2,03 persen atau 146,21 poin menjadi 7.334,84 poin pada Jumat (4/11), setelah terkerek 0,62 persen atau 44,49 poin menjadi 7.188,63 poin pada Kamis (3/11), dan terpangkas 0,58 persen atau 42,02 poin menjadi 7.144,14 poin pada Rabu (2/11).

Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan industri farmasi dan bioteknologi multinasional Inggris GSK PLC, sebelumnya GlaxoSmithKline PLC yang merosot 4,72 persen, serta perusahaan investasi global yang mencari bisnis yang kuat dengan pengembalian di atas rata-rata Scottish Mortgage Investment Trust PLC kehilangan 3,05 persen.

Sementara itu, International Distributions Services PLC, diperdagangkan sebagai Royal Mail, sebuah perusahaan jasa pos dan kurir multinasional Inggris melambung 7,13 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan yang mendistribusikan berbagai macam produk konsumen ritel dan menyediakan pengiriman ke rumah-rumah Ocado Group PLC melonjak 6,34 persen, serta perusahaan operator jaringan supermarket terbesar kedua di Inggris J Sainsbury PLC meningkat 4,46 persen.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2022