Note

Badan Pangan: Harusnya Harga Kedelai pada November-Desember 2022 Sudah Turun

· Views 26

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo mengatakan, harga kedelai pada November-Desember 2022 bakal turun.

Hal ini disebabkan atas ketersediaan stok kedelai yang diharapkan sudah kembali normal, menyusul adanya importasi kedelai.

"Jadi khusus kedelai saat ini pemerintah memerintahkan Bulog importasi langsung, sudah eksisting dengan para importir. Ini juga sudah kita undang beberapa pelaku untuk kedelai supaya bisa bantu. Harusnya November-Desember ini harga sudah turun. Impornya dari negara Amerika dan negara lain nantinya," ujarnya saat mengunjungi Pasar Induk Beras Cipinang, Senin (7/11/2022).

Baca juga: Mendag Zulhas: Ada Impor dan Subsidi, Harga Kedelai Desember Jadi Rp 10.000 per Kg

Lebih lanjut, dia menuturkan, jika harga kedelai saat ini masih tinggi, hal itu disebabkan lantaran harga yang dibeli masih harga yang lama yaitu pada 2-3 bulan ke belakang.

Hal ini juga diamini oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Dia mengatakan, mahalnya harga komoditas pembuat tahu tempe tersebut lantaran dijual di pasar saat ini masih menggunakan stok yang disuplai pada Juli hingga Agustus 2022.

"(Semua terkendali) kecuali satu, yaitu kedelai. Memang kedelai ini kan itu belinya waktu yang ada sekarang itu dikirim bulan Juli, Agustus. Harga tinggi memang. Sekarang mungkin Rp 13.000 per kilogram lebih," ungkapnya.

Oleh sebab itu, lanjut dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Perum Bulog untuk impor kedelai sebanyak 50.000 ton.

Baca juga: Penyebab Harga Kedelai Mahal, Mendag Zulhas: Belinya itu dari Sana Jauh, dari Amerika...

"Tapi kita sudah ratas dipimpin Pak Presiden diperintahkan kepada Bulog. Bulog akan impor 50.000 plus 300.000 jadi 350.000 ton," ungkapnya.

Sementara untuk harganya, dia menuturkan akan diberikan subsidi, sehingga harga kedelai yang awalnya Rp 13.000 per kilogram, menjadi Rp 10.000 per kilogram di tingkat perajin kedelai.

"Ada subsidi nanti yang 350.000 ton. Harga belinya Bulog itu Rp 11.000-Rp 12.000, tapi dijual Rp 10.000," pungkasnya.

Baca juga: Pemerintah Minta Bulog Serap Kedelai Lokal dengan Skema HAP hingga Impor

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.