Manila (ANTARA) - Bank Sentral Filipina (BSP) pada Kamis memberi isyarat bahwa pihaknya merencanakan kenaikan suku bunga utama sebesar 75 basis poin pada pertemuan kebijakannya bulan ini untuk menyamai pengetatan moneter terbaru oleh Federal Reserve (Fed) AS.

"(Kenaikan The Fed) mendukung sikap BSP untuk menaikkan suku bunga dengan jumlah yang sama pada pertemuan kebijakan berikutnya pada 17 November," kata Gubernur Bangko Sentral ng Pilipinas Felipe Medalla dalam sebuah pernyataan.

"BSP menganggap perlu untuk mempertahankan perbedaan suku bunga yang berlaku sebelum kenaikan suku bunga Fed terbaru, sejalan dengan mandat stabilitas harga dan kebutuhan untuk meredam dampak pada nilai tukar negara dari kenaikan suku bunga Fed terbaru," katanya.

Dengan mencocokkan kenaikan suku bunga Fed, Medalla mengatakan BSP menegaskan kembali komitmen kuatnya untuk menjaga stabilitas harga dengan secara agresif menghadapi tekanan inflasi yang berasal dari faktor lokal dan global.

Baca juga: Dolar menguat di Asia, pasar bersiap suku bunga The Fed lebih tinggi

Dia mengutip kesiapan BSP untuk "mengambil tindakan kebijakan yang diperlukan untuk membawa inflasi ke jalur target-konsisten", karena dia memproyeksikan inflasi utama untuk kembali ke kisaran target 2 persen-4 persen pada paruh kedua tahun 2023 dan tahun penuh 2024.

Sementara itu bank sentral Hong Kong menaikkan suku bunga setelah langkah Fed. Otoritas Moneter Hong Kong (HKMA) pada Kamis menaikkan suku bunga dasar yang dibebankan melalui jendela diskon overnight sebesar 75 basis poin menjadi 4,25 persen, beberapa jam setelah Fed menyampaikan kenaikan suku bunga dengan margin yang sama.

Kebijakan moneter Hong Kong bergerak sejalan dengan Amerika Serikat karena mata uang kota tersebut dipatok terhadap greenback dalam kisaran ketat 7,75-7,85 per dolar.

Baca juga: Saham Asia jatuh, The Fed isyaratkan bunga lebih tinggi lebih lama

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2022