Singapura (ANTARA) - Yen Jepang melonjak empat yen untuk sesi kedua berturut-turut pada awal perdagangan Senin, karena dugaan intervensi awal oleh Bank Sentral Jepang (BoJ), tetapi bersusah payah untuk mempertahankan kenaikannya terhadap dolar AS yang kuat.

Yen mencapai level terendah 149,70 per dolar pada awal transaksi sebelum tersapu ke level tertinggi 145,28 dalam beberapa menit dalam sebuah langkah yang menunjukkan BoJ telah intervensi untuk hari kedua berturut-turut. Namun demikian, mata uang itu segera turun kembali ke dekat 148.

"Sangat jelas bahwa BoJ melakukan intervensi," kata Kepala Strategi Valas National Australia Bank, Ray Attrill, di Sydney. "Dolar-yen tidak akan bergerak seperti ini jika tidak."

Intervensi pada Jumat (21/10/2022), yang dikonfirmasi oleh sumber-sumber kebijakan, datang saat dolar mencapai tertinggi baru 32 tahun di 151,94 yen dan memicu reli lebih dari tujuh yen untuk mata uang Jepang menjadi 144,50 per dolar.

Baca juga: Menkeu Jepang tolak katakan pemerintah lakukan intervensi topang yen

Itu adalah contoh intervensi Jepang kedua yang dikonfirmasi, meskipun para pedagang menduga BoJ telah masuk pada kesempatan lain dalam sebulan terakhir untuk menopang mata uang yang telah jatuh 22 persen tahun ini terhadap dolar.

Analis di Goldman Sachs mengatakan intervensi membantu BoJ membatasi depresiasi yen dan memberikan waktu pada kebijakan suku bunga ultra-rendah, yang bertentangan dengan gelombang pengetatan global dan telah memperlebar kesenjangan antara AS dan suku bunga Jepang.

"Beta yen terhadap suku bunga AS telah turun sejak operasi intervensi pertama, dan langkah-langkah intervensi berulang kemungkinan akan tetap seperti itu untuk sementara waktu, sebagian dengan mendorong volatilitas dua arah ke dalam dolar/yen," tulis Goldman pekan lalu.

"Meskipun kurang optimal dan tidak berkelanjutan dalam jangka menengah, kami pikir bauran kebijakan ini dapat diterapkan untuk beberapa waktu."

Baca juga: Dolar anjlok terhadap yen, diduga BoJ intervensi jelang akhir pekan

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,063 persen pada 111,87, dengan euro turun 0,02 persen menjadi 0,9858 dolar.

Sterling terakhir diperdagangkan pada 1,1343 dolar, menguat 0,36 persen, sebagian terbantu oleh berita akhir pekan bahwa mantan Perdana Menteri Boris Johnson telah mengundurkan diri dari kontes Senin untuk menggantikan Liz Truss, yang terpaksa mengundurkan diri setelah dia meluncurkan program ekonomi yang memicu gejolak di pasar keuangan.

Mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak telah muncul sebagai calon terdepan untuk menjadi perdana menteri Inggris berikutnya.

Dolar Australia turun 0,4 persen terhadap greenback di 0,6370 dolar AS, sementara kiwi naik 0,16 persen terhadap mata uang AS di 0,576 dolar AS.

Di pasar uang kripto, bitcoin terakhir naik 2,08 persen menjadi diperdagangkan di19.578,40 dolar AS.

Baca juga: Dolar AS tembus 150 yen, sterling melemah setelah PM Ingris mundur

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2022