Note

Kemenperin Buka Suara Mie Sedaap Ditarik Hong Kong dan Singapura

· Views 29

Jakarta, IDN Times - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) buka suara atas sejumlah produk mie instan dari Wings Group Indonesia yang ditarik dari pasar Hong Kong, Taiwan dan Singapura. Negara-negara tersebut menarik produk Mie Sedaap karena ditemukan mengandung pestisida jenis etilen oksida.

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika menyebutkan langkah-langkah mitigasi dilakukan dalam menindaklanjuti hal tersebut, antara lain dengan memperkuat Indonesia Rapid Alert System for Food and Feed (INRASFF) working group dari para pemangku kepentingan terkait.

Perwakilan pemangku kepentingan itu misalnya dari BPOM (selaku National Contact Point), Kemenperin, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kesehatan, serta Kementerian Keuangan.

“INRASFF merupakan sistem komunikasi yang cepat untuk menindaklanjuti notifikasi terhadap permasalahan produk ekspor maupun impor,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (21/10/2022).

Namun, diakui Putu, perlu dilakukan pengembangan terhadap metode pengujian residu etilen oksida pada produk pangan. Saat ini, di Indonesia, pengujian residu tersebut baru bisa dilakukan oleh laboratorium BPOM.

Baca Juga: Singapura Tarik Dua Varian Mie Sedaap, Kenapa? 

1. Produk pangan Indonesia yang diekspor diklaim sudah sesuai standar

Kemenperin Buka Suara Mie Sedaap Ditarik Hong Kong dan SingapuraIlustrasi Ekspor. (IDN Times/Aditya Pratama)

Di sisi lain, pihaknya menegaskan bahwa setiap produk makanan dan minuman yang dihasilkan oleh industri di dalam negeri sudah mengikuti standar pangan yang berlaku di Indonesia. Produk yang telah menembus pasar ekspor juga sudah mengikuti standar negara tujuan ekspor tersebut.

“Tentunya perusahaan dalam melakukan ekspor makanan ke luar negeri, harus mengetahui regulasi yang diterapkan oleh negara tujuan ekspor tersebut, serta memenuhi standar mutu dan keamanan pangan yang dipersyaratkan,” katanya.

Baca Juga: Wings Bantah Produk Mie Sedaap Mengandung Pestisida 

2. Perusahaan sebut produksi Mie Sedaap tak menggunakan etilen oksida

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

  • BSU Belum Cair Padahal Kamu Calon Penerima? Ini Penyebabnya
  • Gaji Pilot Indonesia, Tembus Rp50 Juta per Bulan
  • Portofolio Investasi: Pengertian, Jenis, dan Cara Membuat
Kemenperin Buka Suara Mie Sedaap Ditarik Hong Kong dan SingapuraMie Sedaap Korean Spicy Chicken yang dijual di supermarket. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Direktur Wings Group Indonesia, Ricky Tjahjono mengatakan, perusahaan telah memastikan bahwa pada proses produksi Mie Sedaap tidak menggunakan etilen oksida. Produksi Mie Sedaap juga sesuai dengan ketentuan keamanan pangan yang berlaku, di antaranya izin edar dari BPOM dan sistem manajemen keamanan pangan ISO 22000 sehingga aman dikonsumsi.

“Produk Mi Sedaap telah diekspor ke lebih dari 30 negara. Wings Group Indonesia saat ini sudah melakukan investigasi terhadap seluruh lini produksi maupun pemasaran Mie Sedaap,” ujar Ricky.

Pihaknya juga telah menarik kembali seluruh varian produk Mie Sedaap yang masuk ke Hong Kong, Taiwan dan Singapura. Selanjutnya, Wings Group Indonesia telah mengirim sampel mie instan ke PT Saraswanti Indo Genetech yang kemudian mensubkontrakkan ke laboratorium di Vietnam untuk pengujian etilen oksida di awal Oktober 2022.

“Selain itu, perusahaan telah mengganti penggunaan cabe bubuk yang pada proses fumigasinya tidak menggunakan etilen oksida, melainkan menggunakan Teknologi Steam Sterilization dari China dan India, sejak awal September 2022,” terangnya.

Baca Juga: Hong Kong Tarik Mi Sedaap, BPOM Buka Suara soal Status Produknya di RI

3. Tiap negara punya kebijakan berbeda mengenai etilen oksida

Kemenperin Buka Suara Mie Sedaap Ditarik Hong Kong dan Singapurailustrasi laboratorium (pexels.com/ThisisEngineering)

Prof Purwiyatno Hariyadi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) menerangkan, regulasi tentang etilen oksida di berbagai negara di dunia penerapannya beragam. Ada negara yang melarang penggunaannya, namun ada juga yang masih memperbolehkan penggunaannya.

“Indonesia termasuk negara yang melarang penggunaan etilen oksida untuk pestisida/zat aktif pestisida dan bahan pangan (fumigasi), namun masih menggunakannya untuk sterilisasi alat-alat kesehatan,” ujarnya.

Dengan adanya regulasi yang beragam, batas maksimum residu (BMR) pada pangan juga berbeda-beda di masing-masing negara. Salah satu wilayah yang menerapkan regulasi BMR paling ketat adalah Uni Eropa.

“Terdapat pula berapa negara belum menetapkan BMR, sehingga BMR yang ditetapkan masing-masing negara berbeda, yaitu ada yang menetapkan 0.01 ppm atau bahkan ada yang mempersyaratkan tidak terdeteksi. Saat ini organisasi internasional di bawah WHO/FAO, yaitu Codex Alimentarius Commission belum mengatur batas maksimal residu Etilen Oksida,” tambah Purwiyatno.

Baca Artikel Selengkapnya

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.