Jakarta (ANTARA) - Pemerintah terus mendorong peningkatan fasilitas pembiayaan bagi petani melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) guna mendukung modernisasi taksi alat dan mesin pertanian (alsintan) sebagai konsistensi upaya peningkatan ketahanan pangan dengan mendorong produktivitas hasil pertanian.

“Upaya yang dapat mendorong ke arah tersebut salah satunya melalui peningkatan pembiayaan di sektor pertanian khususnya taksi alat dan mesin pertanian melalui program Kredit Usaha Rakyat,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Rapat Koordinasi Terbatas dengan perbankan seperti dikutip dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga menjelaskan pemerintah memberikan tambahan subsidi bunga atau subsidi marjin sebesar 3 persen khusus untuk penyaluran KUR di sektor pertanian, sehingga petani dapat menggunakan fasilitas KUR untuk melakukan penyediaan alsintan dengan bunga sebesar 3 persen per tahun.

Penyaluran KUR pada tahun 2021 juga menunjukkan peningkatan mencapai 42 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp281,9 triliun atau 98,9 persen dari target sebesar Rp285 triliun dan diberikan kepada 7,28 juta debitur.

Pertumbuhan KUR tersebut jauh di atas pertumbuhan total kredit perbankan sebesar 5,2 persen atau pertumbuhan kredit UMKM yang hanya sebesar 3,67 persen pada tahun 2021.
Baca juga: Pemerintah rumuskan skema bunga dan uang muka ringan Taksi Alsintan

Dalam rapat tersebut turut dibahas mengenai capaian penyaluran KUR tahun 2022 yang juga menunjukkan peningkatan. Hingga 30 September, KUR tercatat telah disalurkan kepada 5,65 juta debitur dengan realisasi sebesar Rp270,59 triliun atau 72,51 persen dari target sebesar Rp373,17 triliun.

Total outstanding KUR per 30 September 2022 mencapai sebesar Rp442 triliun dan telah diberikan kepada 37,82 juta debitur, dengan Non-Performing Loan (NPL) pada bulan Agustus 2022 sebesar 1,27 persen.

Berdasarkan jenis pembiayaan, penyaluran KUR tahun 2022 tersebut dilakukan untuk KUR super mikro sebesar 1,78 persen, KUR mikro sebesar 65,79 persen, KUR kecil sebesar 32,43 persen, dan KUR penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebesar 0,0071 persen.
Baca juga: Pemerintah dorong industri alsintan gunakan komponen UMKM

Seiring peningkatan jumlah debitur dan tumbuhnya sektor pertanian, penyaluran KUR pertanian juga turut mengalami peningkatan 45,9 persen (yoy) menjadi Rp84,5 triliun dengan total debitur sebanyak 2,5 juta orang pada tahun 2021.

Sedangkan untuk penyaluran KUR pertanian hingga 30 September 2022 telah terealisasi sebesar Rp84,5 triliun dan diberikan kepada 2,1 juta debitur, dengan NPL yang relatif rendah sebesar 0,82 persen dan posisi outstanding sebesar Rp120,5 triliun.

Berdasarkan data penyaluran KUR pertanian yang telah terealisasi tersebut, secara keseluruhan KUR yang diberikan khusus untuk penyediaan alsintan masih relatif kecil sehingga perlu untuk terus didorong. Berdasarkan data lima penyalur KUR, realisasi KUR taksi alsintan per September 2022 tercatat sebesar Rp66,86 miliar yang diberikan kepada 272 debitur.

Baca juga: Pakar harap program Taksi Alsintan diperbanyak ke luar Jawa

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: M Razi Rahman
COPYRIGHT © ANTARA 2022