Note

Investasi di Teknologi Finansial Juga Punya Risiko Tinggi, Ini Tips Agar Nggak Boncos

· Views 24
Investasi di Teknologi Finansial Juga Punya Risiko Tinggi, Ini Tips Agar Nggak Boncos
Ilustrasi Investasi di Teknologi Finansial  (Pixabay)

Suara.com - Teknologi finansial atau tekfin kini semakin berkembang berkat kemajuan internet. Tak hanya untuk kegiatan konsumsi, teknologi finansial juga memberikan kemudahan bagi mereka yang ingin berinvestasi.

Namun sama halnya seperti investasi secara konvensional, investasi secara digital juga memiliki risiko. Maka dari itu, selain dibutuhkan literasi digital, perlu juga membekali diri dengan literasi keuangan yang baik.

Senior Product Associate Startup Edukasi Teknologi Akbar Ghifari mengatakan perkembangan internet dan teknologi finansial saat ini berdampak pada perubahan gaya hidup.

Dia bilang banyak orang terbawa pada sifat konsumtif karena ingin mengikuti tren, atau sekadar FOMO. Menurut Akbar, perencanaan keuangan bisa dimulai dengan membagi pendapatan ke dalam kelompok pengeluaran.

Baca Juga: Tiga Kali Berturut-turut, Pemprov Jateng Jadi yang Terbaik Pertama dalam Anugerah Layanan Investasi 2022

"Kebutuhan dengan porsi 30 persen, keinginan 30 persen, dan tabungan 40 persen. Formulasi ini diharapkan dapat menghindarkan diri dari sifat boros," ucap Akbar dalam sebuah webinar bertajuk 'Perencanaan Keuangan & Investasi Digital
bagi Generasi Muda' ditulis, Senin (17/10/2022).

Sehingga menurut dia, sebagai bagian dari masyarakat Indonesia diharapkan dapat cakap dalam mengoptimalkan penggunaan perangkat digital utamanya sistem transaksi daring agar menjadi masyarakat yang mampu mengelola keuangan dengan baik dan benar.

Sementara itu, Dosen Untag Semarang Andhika Nanda Perdhana mengatakan perkembangan internet dan teknologi finansial menuntut transformasi digital bagi bisnis.

"Mengapa? Seiring perubahan gaya hidup akibat internet, harapan pelanggan pun berkembang. Menginginkan layanan yang lebih baik, lebih praktis, dan lebih mudah," katanya.

Sehingga perkembangan teknologi juga memunculkan banyak kompetitor baru. Salah satu yang jadi pilihan para pelaku bisnis kemudian adalah terjun atau berjualan di e-market, seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, Tik Tok Shop, dan lain-lain.

Baca Juga: Pernah Kemudikan Angkutan Kota, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia Gunakan Perumpamaan Sopir Ahli dan Mobil Innova

"Namun sebelum memulai, pahami dulu kecakapan media digital. Manfaatkan e-market untuk ekspansi bisnis. Tak lupa, senantiasa waspada atas keamanan data dan transaksi Anda," kata Andhika.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.