Note

Saham Minoritas Dibeli Investree, Begini Proyeksi Analis untuk Bank Amar

· Views 29
Saham Minoritas Dibeli Investree, Begini Proyeksi Analis untuk Bank Amar
Saham Minoritas Dibeli Investree, Begini Proyeksi Analis untuk Bank Amar (foto: MNC Media)

IDXChannel - Sejak akhir Agustus 2022 lalu, Investree Singapore Pte. Ltd. secara resmi telah masuk dalam jajaran pemegang saham PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) dengan kepemilikan saham sebesar 18,4 persen. Saham tersebut diakuisisi dari pemegang saham Bank Amar, Tolaram Group.

Aksi korporasi tersebut direspon positif oleh kalangan analis dan pelaku pasar modal nasional. Surya Fajar Sekuritas (SFS), misalnya, yang merupakan bagian dari PT Surya Fajar Capital Tbk (SFAN), menilai bahwa sinergi dengan Investree bakal memperluas target pasar Bank Amar ke segmen pqasar yang lebih luas.

Baca Juga:
Tolaram Grup Pemilik 66,8 Persen Saham Bank Amar (AMAR), Berikut Profilnya

Terlebih, pihak Investree telah membidik target segmen kredit usaha kecil dan menengah (UKM) yang selama ini belum terlayani, sebagai sasaran ekspansi bisnisnya pasca berkolaborasi dengan Bank Amar. Sementara AMAR terus bertumbuh pesat di segmen kredit konsumer dan bisnis mikro melalui platform pinjaman digitalnya, Tunaiku.

Dengan proyeksi pengembangan bisnis demikian, SFS pun memasukkan AMAR ke dalam rekomendasi beli, dengan target harga di level Rp460. Rekomendasi ini didasarkan pada keyakinan bahwa kinerja Bank Amar bakal semakin prospektif pada tahun 2023 mendatang.

Baca Juga:
Usai Diakuisisi Investree, Bank Amar (AMAR) Tingkatkan Kematangan Digital

Pada tahun 2016 hingga 2021 AMAR merealisasikan CAGR 96 persen dalam penyaluran pinjaman melalui Tunaiku, dari hanya Rp73 miliar pada 2016 menjadi Rp2,1 triliun pada 2021. SFS memperkirakan pendapatan bunga bersih dan laba bersih AMAR bakal terus tumbuh sebesar 32,2 persen dan 17,4 persen CAGR, masing-masing pada tahun 2023 hingga 2027, berdasarkan CAGR 27,7 persen dalam penyaluran pinjaman.

Laporan tersebut menyoroti bahwa pada tahun 2023, AMAR diperkirakan akan mencatat laba bersih sebesar Rp150,9 miliar, didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 49 persen secara tahunan (year on year/yoy). 

Baca Juga:
Perusahaan Singapura Borong 765 Juta Saham Bank Amar (AMAR)

Selain itu, laporan tersebut juga menyoroti bahwa saat ini segmen konsumer dan bisnis mikro berkontribusi sekitar 87 persen dari total pinjaman AMAR, sedangkan segmen korporasi besar berkontribusi 13 persen. 
Kolaborasi dengan Investree diyakini bakal memperbesar memungkinkan AMAR dalam mengakses segmen UKM dan memungkinkan bank untuk mempertahankan pertumbuhan dan diversifikasi kredit yang kuat ke depan.

Masuknya AMAR ke segmen UKM diharapkan dapat mendorong pertumbuhan yang signifikan, mengingat segmen tersebut di Indonesia sangat besar namun masih belum terlayani. Berdasarkan data Asian Development Bank, segmen UKM menyumbang 61 persen dari PDB Indonesia dan juga menyumbang lebih dari 96% dari total perusahaan dan karyawan di negara ini.

Karenanya, UKM memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia. Namun, pinjaman yang diberikan kepada segmen UKM masih kurang dari 20 persen berdasarkan total pinjaman yang disalurkan di Indonesia.

Sebagai penggerak pertama dalam perbankan digital di Indonesia dan dengan kecanggihan teknologi yang dipadukan dengan kemampuan Investree, AMAR diharapkan dapat melayani dan meningkatkan akses keuangan bagi UKM Indonesia.

Dalam hal penilaian, laporan tersebut mengeluarkan rekomendasi BELI untuk AMAR dengan target harga Rp460, menggunakan Model Pertumbuhan Gordon, dengan asumsi biaya ekuitas 10,2 persen, dan tingkat pertumbuhan normal 9,7 persen. Target harga analis SFS sebesar Rp460 menyiratkan 2023F 2,6x P/B.

Saat ini AMAR diperdagangkan pada 2023F 1,5x P/B. Pada tahun 2021, AMAR diperdagangkan pada kisaran penilaian 2,0x P/B. Secara rata-rata, valuasi bank digital pada 2021 mencapai 21,3x.

Merespon laporan tersebut, Executive Vice President Finance Bank Amar, David Wirawan, mengaku bahwa selama ini memang banyak ulasan dan komentar positif dari kalangan analis dan pelaku pasar.

"Kami percaya bahwa laporan penilaian penting untuk membangun awareness dan kepercayaan dari investor publik, dan kami bermaksud untuk membangun hubungan dan mengomunikasikan rencana pertumbuhan ambisius kami dengan lebih banyak analis di masa mendatang," ujar David, dalam keterangan resminya.

Seperti yang disoroti dalam laporan tersebut, Amar Bank tetap benar-benar fokus untuk mengembangkan platform pinjaman digitalnya, Tunaiku, yang dilengkapi dengan aplikasi bank cerdas khusus seluler berbasis cloud, Senyumku.

Sebagai pelopor perbankan digital Indonesia, Amar Bank telah membuktikan kemampuan teknologi untuk melayani konsumen dan usaha mikro yang kurang terlayani, dan kerjasama dengan Investree akan memperluas target pasar bank untuk mencakup segmen UKM, yang pada akhirnya akan meningkatkan profitabilitas di tahun-tahun mendatang. (TSA)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.