Fed Rate Hike Mereda, Emas Coba Lanjutkan Tren Bullish

Harga emas turun ke bawah level $1720 per troy ons di tengah adanya aksi profit taking pada indeks Dolar AS dan sedikit meredanya prospek pengetatan kebijakan moneter AS.

Para ekonom memperingatkan terlalu dini untuk berspekulasi bahwa The Fed akan berubah menjadi dovish, terlebih setelah beberapa pejabat The Fed menekankan perlunya menaikkan suku bunga untuk mengatasi lonjakan inflasi.

Peringatan dari para ekonom juga senada dengan sinyal hawkish dari Reserve Bank of New Zealand (RBNZ), yang cenderung bertentangan dengan sikap dovish Reserve Bank of Australia (RBA), dan mengingatkan bahwa sebagian besar bank sentral masih memprioritaskan pengendalian inflasi.

Sementara itu, harga emas telah naik hampir 4% selama dua hari terakhir setelah Indeks Dolar AS dan imbal hasil Treasury mengalami penurunan tajam.

Kondisi tersebut terjadi setelah beberapa data ekonomi AS yang lebih rendah dari perkiraan, dan kenaikan suku bunga Australia yang lebih kecil dari perkiraan menimbulkan spekulasi bahwa The Fed akan memperlambat laju pengetatan moneternya.

Pergerakan harga emas secara teknikal masih berada dalam tren bullish, di mana harganya saat ini masih terus bertahan di atas indikator Supertrend. Dalam jangka pendek, harga emas berpotensi naik ke sekitar level 1729.00, terutama jika terus bertahan di atas area Support 1716.27-1710.00.

Skenario alternatif berikut ini dapat digunakan jika harga emas berhasil menembus ke bawah level 1710.00.