Note

The Fed Ngotot Hawkish, Dolar AS Makin Berotot

· Views 33

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) terus mendaki hingga menyentuh level tertinggi dua dekade baru pada kisaran 114.75 dalam perdagangan hari Rabu (28/September). Beragam isu mendorong pasar untuk terus mengakumulasi greenback, termasuk momok resesi global dan ekspektasi suku bunga The Fed yang sangat hawkish. Sementara itu, pasar cenderung menjual mata uang-mata uang berisiko lebih tinggi seperti pound sterling dan dolar Australia.

The Fed Ngotot Hawkish, Dolar AS Makin Berotot Grafik DXY Daily via TradingView

Para pejabat top The Fed kemarin beramai-ramai menegaskan kembali sikap hawkish mereka, antara lain Presiden The Fed Chicago Charles Evans, Presiden The Fed St Louis James Bullard, dan Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari. Evans secara blak-blakan mengatakan bank sentral akan perlu menaikkan suku bunga terus hingga mencapai kisaran 4.50%-4.75% demi menurunkan laju inflasi.

Sikap mereka meningkatkan kekhawatiran pasar terhadap resesi global, sehingga mendorong kenaikan yield obligasi. Yield obligasi US Treasury 10Y meroket hingga menyentuh ambang 4.000 persen untuk pertama kalinya sejak tahun 2010. Yield obligasi US Treasury 2Y bahkan mencapai 4.2891%. Pada gilirannya, kenaikan yield berkontribusi mengukuhkan dominasi dolar AS di pasar forex.

Rencana pemangkasan pajak Inggris juga berkontribusi dalam mempromosikan aksi risk-off dan kenaikan yield obligasi. Pasalnya, ekspektasi suku bunga Inggris turut meningkat pula demi mengimbangi rencana pemangkasan pajak tersebut. Bukan hanya yield obligasi pemerintah Inggris (gilt) yang menanjak, melainkan juga obligasi pemerintah di berbagai negara lain ikut terdampak. Kenaikan yield itu gagal mengatrol nilai tukar pound sterling lantaran banyaknya faktor lain yang membebani, sehingga menguntungkan bagi rival sterling.

Saat berita ditulis pada awal sesi Eropa, GBP/USD terkunci dalam kisaran 1.0695 yang telah dihuni sejak beranjak dari rekor terendah historisnya kemarin. EUR/USD berupaya membentuk support di bawah paritas pada kisaran 0.9530-an. AUD/USD melanjutkan penurunan ke level terendah sejak April 2020, dan NZD/USD terus menelusuri rekor terendah sejak Maret 2020.

Intervensi pemerintah Jepang masih menghambat para trader yen. Situasi ini tampak menonjol dari pergerakan USD/JPY yang tertahan persis di bawah ambang 145.00 selama tiga hari beruntun. Selisih suku bunga Jepang-AS yang terlalu besar membuat pasar mempertahankan tendensi untuk membeli USD dan menjual JPY, tetapi intervensi mata uang mencegah reli lebih lanjut.

The Fed Ngotot Hawkish, Dolar AS Makin Berotot

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.