Banggar DPR dan pemerintah menyepakati pertumbuhan ekonomi pada 2023 diasumsikan sebesar 5,3 persen
Jakarta (ANTARA) - Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat bersama pemerintah dan Bank Indonesia sepakat membawa Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 ke Sidang Paripurna DPR untuk disahkan.

"Berdasarkan pembahasan yang telah kita laksanakan bersama, apakah RUU APBN Tahun Anggaran 2023 dapat kita sepakati? Dan, sebelum penandatangan apakah dapat dilanjutkan ke pembicaraan tingkat II?" tanya Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah dalam rapat kerja dengan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Selasa.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah menyetujui kesepakatan yang telah diambil terkait RUU APBN Tahun Anggaran 2023 dari pembahasan di tingkat Panitia Kerja (Panja) Badan Anggaran DPR RI.

"Selanjutnya, atas keputusan yang telah diambil dalam pembicaraan tingkat I ini pemerintah sepakat untuk dapat diteruskan ke pembicaraan tingkat II pengambilan keputusan terhadap RUU tentang APBN Tahun 2023 di sidang paripurna DPR RI," ucapnya dalam kesempatan yang sama.

Banggar DPR dan pemerintah menyepakati pertumbuhan ekonomi pada 2023 diasumsikan sebesar 5,3 persen, inflasi 3,6 persen, nilai tukar rupiah Rp14.800 per dolar AS, dan tingkat bunga surat utang negara (SUN) tenor 10 tahun sebesar 7,90 persen.

Lalu, harga minyak mentah Indonesia (ICP) dalam RUU APBN 2023 diasumsikan senilai 90 dolar AS per barel, lifting minyak bumi 660 ribu barel per hari, dan lifting gas bumi 1,05 juta barel per hari.

Adapun tingkat kemiskinan ditarget 8,5 sampai 7,5 persen, tingkat pengangguran terbuka 5,3 sampai 6,0 persen, rasio gini 0,375-0,378, indeks pembangunan manusia 73,31 sampai 73,49, nilai tukar petani 105 sampai 107, dan nilai tukar nelayan 107 sampai 108.

Postur RUU APBN 2023 terdiri atas pendapatan negara senilai Rp2.463,02 triliun, belanja negara Rp3.061,17 triliun, keseimbangan primer negatif Rp156,75 triliun, defisit anggaran Rp598,15 triliun atau 2,84 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), serta pembiayaan anggaran Rp598,15 triliun.

Baca juga: Sri Mulyani usul belanja negara 2023 ditambah Rp19,4 triliun
Baca juga: DPR ingatkan potensi resesi global bayangi APBN 2023
Baca juga: Ketua Banggar DPR: Desain APBN 2023 optimistis dan realistis


Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Kelik Dewanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022