Note

Konversi ke Kompor Listrik Dinilai Bebani Masyarakat, Ini Saran untuk Pemerintah

· Views 47

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana untuk mengkonversikan penggunaan gas ke kompor listrik. Namun kebijakan ini dinilai dapat menaikkan biaya penggunaan listrik masyarakat.

Seperti diketahui, pengguna elpiji 3 kg umumnya dari rumah tangga menengah ke bawah yang menggunakan daya listrik 450 volt ampere (VA) dan 900 VA yang disubsidi.

Sementara, untuk menggunakan kompor listrik ini dibutuhkan daya listrik yang relatif besar sehingga daya listrik mereka harus dinaikkan. Otomatis ini dapat meningkatkan tagihan listrik rumah tangga menengah ke bawah.

Baca juga: Pemerintah Bagi-bagi Paket Kompor Listrik Gratis Seharga Rp 1,8 Juta

Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa menyarankan, agar pemerintah dapat tepat sasaran dalam proses pengalihan subsidi ke kompor listrik sehingga masyarakat miskin tidak terbebani dengan kenaikan biaya listriknya.

Hal ini dilakukan dengan cara menambah daya listrik masyarakat tidak mampu yang tadinya 450 VA menjadi 2.200 VA. Namun, penambahan daya ini harus sesuai dengan data masyarakat miskin di Data Terpadu Kesejahteran Sosial (DTKS) milik Kementerian Sosial.

Dengan demikian, pemerintah dan PLN dapat dengan mudah membedakan pengenaan tarif listrik subsidi dan non-subsidi meski daya listriknya sama-sama 2.200 VA.

"Sebenarnya solusinya gampang, naikkan saja ke 2.200 VA atau 1.300 VA. Nanti pelanggan yang naik dan dapat program kompor induksi tadi, ID pelanggannya (ID PLN) disesuaikan dengan DTKS," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (20/9/2022).

Baca juga: Pengamat: Biaya Penggunaan Kompor Listrik Bisa Lebih Rendah 10-15 Persen, asalkan...


Dia menjelaskan pemerintah hanya perlu berpegang pada data DTKS untuk mengetahui siapa saja pelanggan PLN yang berhak mendapatkan tarif listrik subsidi. Sehingga penggelontoran subsidi listrik dapat lebih tepat sasaran.

"Rumah tangga miskin kan bisa di-cross dengan ID Pelanggan PLN by name by address. Kalau sudah ada, kemudian nanti tinggal di-tag saja bahwa untuk ID Pelanggan ini masuk dalam kategori rumah tangga miskin," jelasnya.

Dengan demikian, masyarakat miskin tetap bisa menikmati subsidi listrik dan biaya penggunaan listriknya pun tidak membengkak saat mengkonversi kompor elpiji ke kompor listrik.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.