Note

EBT dengan Kapasitas Fleksibel Dinilai Mampu Pangkas 20 Persen Biaya Listrik

· Views 29

JAKARTA, KOMPAS.com - Wartsila Energy mengungkap bahwa sistem energi baru terbarukan (EBT) yang didukung oleh mesin penyeimbang jaringan listrik dan penyimpanan energi bisa membuat Indonesia mencapai netralitas karbon pada 2060.

Direktur Sales Indonesia Wartsila Energy Febron Siregar mengatakan, hal itu akan memangkas biaya listrik rata-rata lebih dari 20 persen saat menghitung potensi pajak karbon di masa depan.

Dengan kebutuhan listrik Indonesia yang naik 4 persen per tahun, Wartsila menunjukkan bahwa sistem energi terbarukan yang didukung kapasitas fleksibel dapat menjawab tantangan tersebut tanpa menambah biaya produksi listrik.

Baca juga: Modernisasi Fasilitas, Rumah Sakit Pusat Pertamina Serah Terima Gedung Baru

“Hasil studi terkait jelas menunjukkan bahwa peluang mengubah kehidupan sebuah generasi dapat diraih oleh para pemangku kepentingan di sektor energi. Di Indonesia, energi terbarukan dapat ditingkatkan dengan menggunakan kapasitas fleksibel untuk mengatasi beban saat ini, sekaligus mudah memenuhi permintaan daya listrik yang meningkat, serta dekarbonisasi dengan biaya terendah," katanya di Jakarta, Kamis (15/9/2022).

Secara keseluruhan, Wartsila menyusun empat skenario transisi energi di Indonesia pada 2060. Pertama, skenario Business As Usual yang tidak memiliki batasan emisi. Pulau Sulawesi akan melepaskan 12,5 juta ton emisi karbondioksida pada tahun tersebut yang membuat target netralitas karbon semakin sulit dicapai.

Selanjutnya, ada skenario pengurangan emisi 50-80 persen jika dibandingkan dengan skenario Business As Usual. Adapun yang terakhir adalah skenario netralitas karbon yakni sistem energi yang diproyeksikan beroperasi dengan netralitas karbon pada 2060.

"Dekarbonisasi adalah proses bertahun-tahun yang menuntut perencanaan matang, namun target Indonesia menuju ekonomi netralitas karbon dapat dilakukan jika sektor energi sigap mengambil tindakan yang diperlukan saat ini dan beberapa dekade mendatang untuk mewujudkan masa depan netralitas karbon pada tahun 2060," lanjut Febron.

Baca juga: Amartha Luncurkan Layanan Pengukuran Profil Risiko Ascore.ai

Sulawesi contoh transisi energi Indonesia

Lebih lanjut kata Febron, keempat skenario yang dirancang Wartsila menggarisbawahi bahwa teknologi fleksibilitas yang meliputi penyimpanan energi dan mesin penyeimbang merupakan inovasi penting untuk membuat  energi terbarukan menjadi sumber energi yang dominan.

Sementara untuk mencapai netralitas karbon di Pulau Sulawesi pada tahun 2060, diperlukan penyeimbangan jaringan listrik oleh fleksibilitas mesin-mesin berdaya 800 Megawatt (Mw) serta penyimpanan energi dengan daya yang sama pada 2035.

Angka tersebut 63 persen lebih tinggi dari mesin baru berkapasitas 490 Mw yang dialokasikan ke Pulau Sulawesi sebagai bagian dari Rencana Upaya Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) nasional pada tahun 2030.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.