Note

Sri Mulyani Usul Tambah Belanja Negara 2023 Rp 19,4 Triliun, untuk Apa Saja?

· Views 27

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengusulkan belanja negara menjadi sebesar Rp 3.061,2 triliun dalam RAPBN 2023, bertambah Rp 19,4 triliun dibandingkan usulan sebelumnya dalam nota keuangan yang sebesar Rp 3.041,7 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penambahan anggaran belanja tersebut sejalan dengan pendapatan negara yang juga ditargetkan meningkat Rp 19,4 triliun dalam RAPBN 2023.

Pendapatan itu berasal dari penerimaan perpajakan yang ditargetkan mencapai Rp 2.021,2 triliun di 2023, naik 4,3 triliun dari target awal. Serta dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 441,4 triliun, naik 15,1 triliun dari target sebelumnya.

Baca juga: Pidato Jokowi: Belanja Negara Tahun Depan Rp 3.041 Triliun

Maka dengan target pendapatan yang meningkat tersebut, pemerintah pun mengusulkan tambahan belanja pemerintah dengan nominal tambahan yang sama yakni sebesar Rp 19,4 triliun.

"Dengan memanfaatkan tambahan belanja Rp 19,4 triliun ini untuk empat item belanja," ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Banggar di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (14/9/2022).

Baca juga: Kata Sri Mulyani Soal Wacana Penghapusan Daya Listrik Orang Miskin 450 VA

 


Secara rinci, tambahan belanja itu meliputi subsidi energi sebesar Rp 1,3 triliun, cadangan pendidikan Rp 3,9 triliun, tambahan belanja non-pendidikan Rp 11,2 triliun, dan transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp 3 triliun.

Adapun khusus anggaran cadangan pendidikan ditambah Rp 3,9 triliun karena pemerintah telah berlomitmen mengikuti konstitusi setiap kenaikan belanja bahwa alokasi belanja pendidikan harus 20 persen dari APBN.

Baca juga: Harga Pertalite, Solar, Pertamax Resmi Naik, Sri Mulyani Pantau Dampaknya ke Inflasi RI

Sri Mulyani menambahkan, dengan memanfaatkan anggaran tambahan belanja Rp 19,4 triliun, maka defisit APBN tahun 2023 akan tetap dijaga dengan nominal Rp 598,2 triliun atau 2,84 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Defisit dari APBN tahun depan akan tetap dijaga pada nominal Rp 598,2 triliun, nominalnya tidak berubah namun terhadap PDB-nya jadi 2,84 persen,” tutup dia.

Baca juga: Sri Mulyani Tantang 100 Ekonom Hitung Proyeksi Harga Minyak Mentah 2023

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.