Note

Reli Dolar AS Terpacu Inflasi Di Tengah Sengketa Dengan China

· Views 34

Indeks dolar AS (DXY) mundur tipis ke kisaran 109.70-an pada sesi Asia hari ini (14/September). Kendati demikian, greenback sebenarnya telah menguat pesat pada sesi New York berkat publikasi laporan inflasi Amerika Serikat yang jauh melampaui estimasi konsensus. Major pairs bergolak antara 1-2 persen dalam satu sesi, sehingga menggenjot indeks dolar AS (DXY) kembali mendekati level 110.00.

Reli Dolar AS Terpacu Inflasi Di Tengah Sengketa Dengan China Grafik DXY Weekly via TradingView

Data inflasi AS menunjukkan pertumbuhan harga-harga +0.1 persen (Month-over-Month) dalam Agustus 2022, bukannya -0.1 persen seperti yang diperkirakan oleh konsensus. Laju inflasi tahunan juga hanya turun tipis dari 8.5 persen menjadi 8.3 persen, meskipun konsensus sebelumnya memperkirakan perlambatan sampai 8.1 persen (Year-on-Year).

Data-data tersebut membuktikan bahwa laju inflasi AS masih bercokol pada level tinggi, serta jauh dari target inflasi The Fed. Selaras dengan itu, pasar sepenuhnya yakin bahwa The Fed bakal menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin dalam rapat FOMC bulan ini. Data pasar uang bahkan mengisyaratkan adanya segelintir trader yang mulai memperhitungkan peluang kenaikan suku bunga sampai 100 basis poin.

Seiring dengan meningkatnya suku bunga AS, reli dolar AS berpeluang untuk terus berlanjut ke depan. Hanya saja, sejumlah kabar geopolitik berpotensi menghadirkan ketidakpastian baru.

Media massa melaporkan bahwa Amerika Serikat tengah mempertimbangkan akan mengenakan sanksi kepada Beijing untuk menanggulangi  ancaman invasi China ke Taiwan. Taipei juga mendesak Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi serupa. Padahal, sanksi seperti itu dapat merusak perdagangan global dan memperburuk relasi China dengan Barat.

Yuan China terjun menuju level paling lemah dalam dua tahun terakhir, sedangkan minat risiko pasar terhempas. Bursa saham Asia terperosok lantaran terimbas oleh duet data inflasi AS dan risiko geopolitik tersebut. Kurs AUD/USD merosot lebih lanjut ke rentang terendah pada kisaran 0.6720-an. Di sisi lain, minat risiko yang memburuk justru berkontribusi memperkuat kurs yen terhadap dolar AS untuk sementara waktu.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.