Note

Akhir Pekan, Rupiah Loyo Seharian Lawan Dolar AS

· Views 40

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs mata uang Garuda melemah atas mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Jumat (2/9/2022).

Seperti dikutip dari Bloomberg, kurs rupiah ditutup melemah 9 poin ke level Rp14.895 per dolar AS pada perdagangan sore ini. Sebelumnya, rupiah ditutup di level Rp14.883.

Baca Juga: Tak Kuat Lawan Dolar AS, Rupiah Mengarah ke Rp14.900

1. Sentimen The Fed kerek dolar AS

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan dolar AS sedikit lebih rendah di awal perdagangan Eropa pada Jumat (2/9/2022). Namun demikian, dolar AS tetap mendekati level tertinggi dua dekade menjelang laporan pekerjaan bulanan AS yang menjadi indikator kenaikan suku bunga lebih lanjut.

"Rilis nonfarm payroll AS Agustus akan dirilis pada 08:30 ET (12:30 GMT) dan diharapkan menunjukkan bahwa 300.000 pekerjaan ditambahkan bulan lalu, sementara tingkat pengangguran terlihat tetap berada di 3,5 persen," kata Ibrahim pada Jumat (2/9/2022).

Meskipun, data pekerjaan AS sendiri akan mewakili perlambatan pertumbuhan pekerjaan sebanyak 528.000 pada Juli lalu. Data pekerjaan AS masih akan menandai pertumbuhan pekerjaan ke-20 bulan berturut-turut dan kemungkinan mendukung kelanjutan kenaikan suku bunga agresif dari Fed dan berdampak positif terhadap dolar AS.

2. Faktor internal melemahnya rupiah

Sementara itu, dari internal sendiri pasar terus memantau tentang risiko meningkatnya tekanan inflasi yang perlu diantisipasi di tengah rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Walaupun, sampai hari ini Pemerintah belum mengumumkan tentang kenaikan BBM bersubsidi, karena belum adanya kekompakan antara pemerintah dan polisi dalam menangani demonstrasi yang marak saat ini.

"Dalam semester kedua 2022 laju kenaikan inflasi masih berpotensi meningkat. Kenaikan inflasi terutama disebabkan oleh kenaikan harga pangan dan energi, serta membaiknya permintaan di masyarakat di tengah pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)," ujar Ibrahim.

Di samping itu, tingkat inflasi Indeks Harga Produsen (IHP) telah berada di atas tingkat inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK). Hal ini memberikan risiko peningkatan inflasi di sisi permintaan yang diteruskan dari inflasi di sisi supply, terutama setelah pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi.

Baca Juga: Jokowi Sebut Ekonomi Global Makin Rumit, Banyak Negara Bakal Ambruk

3. Proyeksi rupiah pekan depan

Ibrahim menambahkan, pada penutupan akhir pekan mata uang rupiah ditutup melemah 13 poin walaupun sebelumnya sempat melemah 15 poin di level Rp14.895 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.882.

"Sedangkan, untuk perdagangan pekan depan, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang  Rp14.880 - Rp14.930," katanya.. 

Baca Artikel Selengkapnya

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.