London (ANTARA) - Saham-saham Eropa turun tajam pada perdagangan Senin pagi, sementara imbal hasil obligasi melonjak karena komentar dari pembuat kebijakan bank sentral meningkatkan kekhawatiran langkah-langkah agresif untuk membasmi inflasi di tengah meningkatnya risiko resesi.

STOXX 600 pan-Eropa turun 0,8 persen ke level terendah lebih dari satu bulan, dengan saham teknologi yang sensitif terhadap suku bunga jatuh paling banyak, turun 1,4 persen. Imbal hasil obligasi Jerman sepuluh tahun melonjak 10 basis poin (bps) ke level tertinggi dua bulan.

Anggota dewan Bank Sentral Eropa (ECB) Isabel Schnabel memperingatkan selama akhir pekan bahwa bank sentral harus bertindak tegas untuk memerangi inflasi, sekalipun jika langkah itu menyeret ekonomi ke dalam resesi.

Itu mengikuti peringatan Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada Jumat (26/8/2022) bahwa Fed akan menaikkan suku bunga setinggi yang diperlukan untuk mengendalikan inflasi.

Bergabung dengan paduan suara, anggota dewan gubernur ECB Francois Villeroy de Galhau mengatakan pada Sabtu (27/8/2022) bank membutuhkan kenaikan "signifikan" lainnya pada September, sementara pembuat kebijakan ECB Martins Kazaks mengatakan resesi zona euro sangat mungkin terjadi tetapi itu saja tidak akan menurunkan inflasi, dan bank harus memilih kenaikan suku bunga yang besar bulan depan.

Pasar sekarang memperkirakan dua pertiga risiko ECB dapat menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan September, naik dari 24 persen minggu lalu.

Pasar di Inggris ditutup untuk liburan bank musim panas.

Baca juga: Saham Eropa naik jelang risalah ECB, terkerek sektor energi

Baca juga: Saham Eropa perpanjang aksi jual, dipicu lonjakan harga energi-resesi

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022