Note

Kenaikan Utang Indonesia Dinilai Timbulkan Beban Pembayaran Bunga Tambahan

· Views 33

JAKARTA, KOMPAS.com - Utang Indonesia hingga akhir Juli 2022 naik dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp 7.123,62 triliun menjadi Rp 7.163,12 triliun.

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo mengatakan, kenaikan utang negara ini akan menambah beban bunga utang negara.

"Peningkatan utang yang signifikan menimbulkan beban pembayaran bunga tambahan," ujarnya dalam Sidang Tahunan MPR RI di Kompleks DPR-MPR RI, Jakarta, Selasa (16/8/2022).

Baca juga: Pemerintah Bakal Tambah Bansos, Ada untuk Anak Yatim

Oleh karenanya, kata dia, dibutuhkan strategi jangka pendek agar nominal utang negara tidak membengkak di tengah ketidakpastian di masa mendatang.

Salah satunya dengan melakukan penyusunan prioritas dan realokasi anggaran secara tepat.

"Kebijakan burden sharing tidak hanya dengan moneter, tetapi juga dengan dunia usaha, dapat menjadi opsi dalam upaya pembiayaan ketidakpastian di masa mendatang," ucapnya.

Kemudian, untuk strategi jangka panjang dibutuhkan perencanaan pembayaran utang setidaknya untuk 30 tahun ke depan.

Namun pada saat yang bersamaan, pemerintah juga harus memastikan kondisi fiskal dan moneter tetap terjaga.

Baca juga: Jokowi: APBN Surplus Rp 106 Triliun, Pemerintah Mampu Berikan Subsidi Energi Rp 502 Triliun

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Keuangan melaporkan Utang Indonesia hingga akhir Juli 2022 membengkak dari bulan sebelumnya.

Namun pemerintah memastikan akan terus menjaga rasio utang agar tetap aman. Hal ini terlihat pada semakin menurunnya rasio utang terhadap PDB yang jauh menurun dibandingkan Juni lalu yang di angka 39,61 persen sementara bulan ini mencapai 37,91 persen.

"Rasio utang terhadap PDB dalam batas aman, wajar, serta terkendali diiringi dengan diversifikasi portofolio yang optimal," tulis Kementerian Keuangan dalam buku APBN KiTa edisi Agustus 2022 dikutip Senin (15/8/2022).

Adapun porsi utang Indonesia didominasi oleh Surat Berharga Negara (SBN) dengan besaran mencapai 88,50 persen dari total utang. Lalu sisanya, yakni sebesar 11,50 persen berasal dari pinjaman.

Baca juga: Jokowi: Inflasi Indonesia di Bawah Rata-rata ASEAN dan Negara Maju

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.