Dapatkah Bitcoin menembus level resistance $24k pekan ini?

Pekan trading lain telah dimulai dengan menjanjikan untuk Bitcoin dan pasar mata uang kripto. Sebagian besar koin bergerak dalam zona hijau, dan kapitalisasi pasar mencapai level $1,13 triliun. Aktivitas trading pulih secara bertahap, dan pergerakan ke atas dari mata uang kripto utama memberikan kepercayaan ke seluruh pasar. Bulls bitcoin akhirnya terkonsolidasi di atas level $23k, yang memberikan pasar sebuah sinyal untuk pertumbuhan lebih lanjut. Akan tetapi, di atas level $23k, segala sesuatunya tidak berjalan baik untuk mata uang kripto utama.

Koin ini membentuk kembali lilin hijau kuat yang menguji level $24,3k. Akan tetapi, harga kemudian ditekan di bawah $24k di tengah meningkatnya tekanan jual. Level $24k telah diuji enam kali dalam tiga pekan terakhir namun belum ditembus. Hal ini menandakan volume bearish yang serius di dekat angka bulat dan kelemahan lokal bulls. Terlepas dari pemulihan aktivitas trading setelah pembukaan sesi Amerika, volume trading masih tidak cukup untuk mempertahankan level $24k dan membangun keberhasilan bullish. Pada 9 Agustus, ini dipengaruhi oleh tiga faktor, dua di antaranya negatif.

Yang pertama adalah untuk merilis laporan pergerakan CPI. Mengingat situasi ekonomi makro dan geopolitik, indeks harga konsumen adalah panduan utama bagi investor. Ini memungkinkan Anda untuk menentukan kebijakan masa depan Fed dan, oleh karena itu, arah tren indeks saham dan mata uang kripto. Dan, meskipun Ketua Fed, Jerome Powell, mengatakan bahwa regulator akan melanjutkan dari fakta, bukan perkiraan, pasar berfokus pada perkiraan. Menurut data terbaru, CPI diperkirakan pada 8,7%, dan pergerakan harga saat ini sudah disesuaikan dengan ekspektasi ini. Berdasarkan hal ini, Bitcoin dapat mengharapkan tren datar jika perkiraan menjadi kenyataan, pengujian ulang level $20k jika CPI ternyata lebih tinggi dari perkiraan, dan kemungkinan penembusan $24k jika indeks turun di luar ekspektasi.

Untuk mengantisipasi publikasi data inflasi, aktivitas trading di pasar telah dikurangi seminimal mungkin, terutama oleh investor institusional. Hal ini secara signifikan membatasi potensi kenaikan harga Bitcoin. Dan, di sini kita mendekati faktor negatif kedua, yang berkontribusi pada peningkatan tekanan pada kuotasi BTC/USD. Kita berbicara tentang penambang yang terus menderita kerugian mengikuti hasil pasar bear saat ini. Profitabilitas pertambangan telah turun sejak Maret. Juli tidak terkecuali, dan perusahaan pertambangan BTC turun 9% lagi. Untuk mencari likuiditas yang tersedia, penambang menjual kepemilikan bitcoin mereka, memberi tekanan pada harga dan mempersulit pergerakan ke atas, termasuk pengujian ulang $24k.

Faktor ketiga dalam pergerakan ke atas yang lemah dalam harga Bitcoin adalah kumulatif. Dalam beberapa minggu terakhir, aset telah tumbuh pada berita positif, seperti yang dapat dilihat dari dorongan bullish impulsif dan koreksi lokal berikutnya dengan garis support utama yang ditahan. Ada juga peningkatan volume alamat aktif dengan saldo non-nol. Indikator ini naik menjadi 2,7 juta, yang merupakan sinyal untuk pertumbuhan sentimen bullish.

Akan tetapi, pada saat yang sama, volume trading tidak tumbuh pada siang hari, yang menunjukkan aset yang overheat dan kurangnya likuiditas untuk pertumbuhan. Oleh karena itu, Bitcoin membutuhkan konsolidasi untuk menstabilkan rasio alamat dan volume trading. Satu-satunya hal yang akan membantu mempercepat proses ini adalah volatilitas rendah dan ketenangan ekonomi makro.

Indikator teknikal menunjukkan bahwa Bitcoin telah berada dalam konsolidasi selama seminggu terakhir. Aset ini secara konsisten bergerak dalam kisaran $22,5k–$24k dengan sinyal bullish yang jelas (menguji ulang $24k enam kali). Indeks kekuatan relatif bergerak di sepanjang area 40-60, tanda positif yang menunjukkan stabilisasi metrik dan pelestarian aktivitas pembelian. Stochastic dan MACD juga menjadi datar, yang menunjukkan perlunya konsolidasi sebelum penembusan berikutnya. Kemungkinan besar, penembusan akan terjadi dalam beberapa hari mendatang karena dinamika positif CPI. Akan tetapi, seperti yang kita lihat pada bulan Juni, inflasi adalah hal yang tidak dapat diprediksi.