Note

Ini Skenario Terburuk Jika Harga Minyak Mentah Melonjak ke 200 Dollar AS Per Barrel

· Views 22

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pihaknya telah bersiap menghadapi situasi terburuk, jika harga minyak mentah dunia melonjak hingga 200 dollar AS per barrel.

Arifin mengatakan, jika skenario terburuk itu terjadi, bisa berdampak pada pembengkakan anggaran pemerintah dalam hal subsidi energi. Sebelumnya, subsidi diberikan dengan asumsi harga minyak mentah dunia di level 100 dollar AS per barrel.

“Kita waktu itu, proyeksikan di 100 dollar AS per barrel asumsinya (normalnya). Kalau nanti harga minyak mentahnya naik, kita ada skenario terburuk bisa di 200 dollar AS per barrel, ya 200 sekian triliun kalikan saja dengan 2, gampang-gampangannya,” kata Arifin di di JCC Senayan Jakarta, Rabu (27/7/2022).

Baca juga: Harga Minyak Mentah Dunia Turun Jelang Rilis Cadangan Minyak Strategis AS

Arifin mengatakan, potensi kenaikan harga minyak mentah dunia ini harus diantisipasi. Sejauh ini, pemerintah telah melakukan revisi Peraturan Presiden Nomor 191 tahun 2014. Yang mana, dalam revisi tersebut memuat aturan terkait dengan pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi pertalite dan solar.

“Kita jamin pasokan, dan kita ingtkan ada kemungkinan skrenario terburuk, dan kita kordinasi selalu. Ini yang harus kita antisipasi. Kita harus tepat sasaran,” tambah dia.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Dunia Dibayangi Inflasi AS dan Potensi Resesi

Arifin mengatakan, saat ini izin prakarsa sudah ada. Izin prakarsa merupakan, izin untuk menginisiasi perbaikan revisi dari peraturan yang sebelumnya, disesuaikan dengan kondisi yang ada dan yang dibutuhkan saat ini.

“Jadi izin prakarsa ini sudah keluar, ini akan kita tindaklanjuti. Terkait krisis energi, akan dilakukan bahasan yang intens, fokus isu per isu. Insya Allah (Agustus), kita harus kerja cepat ini. Item-itemnya sudah ada," tegas dia.

Mengutip CNBC, pada harga minyak mentah West Texas Immediately (WTI) untuk kontrak September naik 0,96 persen diperdagangkan pada harga 95,9 dollar AS per barrel. Sementara itu, minyak mentah Brent di harga 105,2 dollar AS per barrel atau neik 0,8 persen.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Jatuh Lebih dari 7 Persen, Ini Penyebabnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.