Inflasi Tahunan Juni 2022 Capai 4,35%, Tertinggi Sejak 5 Tahun Silam
JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono melaporkan bahwa pada bulan Juni 2022 terjadi inflasi tahun ke tahun (year-on-year/yoy) yang cukup tinggi mencapai 4,35%. Angka ini tertinggi dalam lima tahun terakhir atau sejak Juni 2017.
"Tingkat inflasi tahun ke tahun, yakni Juni 2022 terhadap Juni 2021 adalah sebesar 4,35%. Ini inflasi tertinggi sejak tahun 2017, di mana pada saat Juni 2017 inflasi kita 4,37%," ujarnya dalam rilis resmi statistik secara virtual di Jakarta, Jumat (1/7/2022).
Baca juga: Inflasi Juni 2022 Capai 0,61%, Cabai Merah Jadi Biang Kerok
Menurut Margo, secara tahunan (yoy) terjadi peningkatan andil komponen harga bergejolak seperti minyak goreng, cabai, bawang merah.
“Sedangkan untuk komoditas impor belum banyak terlihat signifikan pengaruhnya ke komponen harga bergejolak,” ungkapnya.
Dia menambahkan, secara yoy cabai merah menyumbang andil 0,35% terhadap inflasi Juni 2022. “Jika dilihat grafiknya sampai Juni relatif kelihatan. Tapi, pada saat suplai cabai cukup, andilnya terhadap inflasi juga tipis saja bahkan secara yoy andilnya deflasi," ucapnya.
Baca juga: Dibayangi Krisis Rantai Pasok Global, Inflasi RI Diprediksi Terkendali
Sedangkan untuk cabai rawit, sambung dia, andilnya terhadap inflasi sebesar 0,10% baik secara mtm maupun yoy. “Jadi memang lebih ke faktor cuaca yang menyebabkan cabai memberikan andil besar ke inflasi. Begitu cuaca normal dan suplai cukup, tidak memberikan andil besar ke inflasi,” terang Margo.
Lihat Juga: Respons Pernyataan Mendag Zulhas Soal Harga Cabai, Ikappi: Tak Sepantasnya Dilakukan Menteri
"Tingkat inflasi tahun ke tahun, yakni Juni 2022 terhadap Juni 2021 adalah sebesar 4,35%. Ini inflasi tertinggi sejak tahun 2017, di mana pada saat Juni 2017 inflasi kita 4,37%," ujarnya dalam rilis resmi statistik secara virtual di Jakarta, Jumat (1/7/2022).
Baca juga: Inflasi Juni 2022 Capai 0,61%, Cabai Merah Jadi Biang Kerok
Menurut Margo, secara tahunan (yoy) terjadi peningkatan andil komponen harga bergejolak seperti minyak goreng, cabai, bawang merah.
“Sedangkan untuk komoditas impor belum banyak terlihat signifikan pengaruhnya ke komponen harga bergejolak,” ungkapnya.
Dia menambahkan, secara yoy cabai merah menyumbang andil 0,35% terhadap inflasi Juni 2022. “Jika dilihat grafiknya sampai Juni relatif kelihatan. Tapi, pada saat suplai cabai cukup, andilnya terhadap inflasi juga tipis saja bahkan secara yoy andilnya deflasi," ucapnya.
Baca juga: Dibayangi Krisis Rantai Pasok Global, Inflasi RI Diprediksi Terkendali
Sedangkan untuk cabai rawit, sambung dia, andilnya terhadap inflasi sebesar 0,10% baik secara mtm maupun yoy. “Jadi memang lebih ke faktor cuaca yang menyebabkan cabai memberikan andil besar ke inflasi. Begitu cuaca normal dan suplai cukup, tidak memberikan andil besar ke inflasi,” terang Margo.
Lihat Juga: Respons Pernyataan Mendag Zulhas Soal Harga Cabai, Ikappi: Tak Sepantasnya Dilakukan Menteri
(ind)
Reprinted from sindonews_id，the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
If you like, reward to support.
Hot
No comment on record. Start new comment.