Ekonomi Dipatok Tumbuh 5,3-5,9 Persen Tahun 2023, Tingkat Kemiskinan 7,5 Persen
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mematok pertumbuhan ekonomi tahun 2023 berkisar 5,3 persen - 5,9 persen. Target tersebut masuk dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Pagu Indikatif Tahun 2023.
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengatakan, target tersebut menyesuaikan tema RKP tahun 2023, yakni peningkatan produktivitas untuk transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Baca juga: Ekonomi Pulih, Indonesia Balik Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Atas Pada 2022
Tema RKP akan dijabarkan lebih lanjut ke dalam 7 prioritas nasional sebagai fokus pembangunan di 2023.
"Target sasaran pembangunan dalam rancangan awal RKP 2023 adalah pertumbuhan ekonomi 5,3 hingga 5,9 persen," kata Suharso dalam Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2022 di Jakarta, Kamis (28/4/2022).
Baca juga: IMF Kembali Pangkas Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 5,4 Persen Tahun 2022
Selain pertumbuhan ekonomi, pemerintah juga mematok tingkat pengangguran terbuka antara 5,3-6 persen, rasio gini 0,375, dan penurunan emisi gas rumah kaca 27,02 persen.
Lalu Indeks Pembangunan Manusia 73,31, tingkat kemiskinan 7,5 persen, Nilai Tukar Petani (NTP) 103-105, dan Nilai tukar Nelayan (NTN) 106-107.
Baca juga: Tingkat Pengangguran Perempuan di Indonesia Saat Pandemi Masuk Level Tertendah
Major project RKP
Selain itu, RKP juga menetapkan beberapa proyek utama (major project) yang memiliki peran signifikan dalam mendukung capaian prioritas nasional.
"Dalam menyusun major project ini diperkuat dengan penerapan mekanisme kliring house perencanaan untuk menjamin kemanfaatan output pembangunan bagi masyarakat," ucap Suharso.
Beberapa major project tersebut, antara lain kawasan industri prioritas dan smelter, pengelolaan terpadu UMKM, food estate, destinasi pariwisata prioritas, dan akselerasi pengembangan energi terbarukan dan konservasi energi.
Kemudian, reformasi sistem perlindungan sosial, reformasi sistem kesehatan nasional, pendidikan dan pelatihan vokasi untuk industri 4.0, percepatan penurunan kematian ibu dan stunting, serta pembangunan di wilayah adat Papua.
Tak hanya itu, major project juga meliputi pembangunan Ibu Kota Nusantara, jaringan pelabuhan utama terpadu, transformasi digital, serta pembangunan fasilitas pengolahan limbah B3.
Reprinted from Kompas,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.